Anda sedang membaca Dunia Hari Ini, edisi Selasa 10 Oktober 2023.

Kami sudah merangkum sejumlah informasi utama yang terjadi dalam 24 jam, termasuk perkembangan perang di Timur Tengah.

BACA JUGA: Israel Memerintahkan Pengepungan Total di Gaza, Bagaimana Nasib Warga Palestina?

Unjuk rasa mendukung Palestina di Sydney

Ratusan orang mengikuti unjuk rasa mendukung Palestina di gedung Opera House Sydney.

Senin malam kemarin, gedung Opera House di Sydney dan Gedung Parlemen di Canberra disinari dengan cahaya berwarna bendera Israel, yakni biru dan putih, sebagai bentuk solidaritas Australia terhadap Israel.

BACA JUGA: Simak, Inilah Sikap Jokowi untuk Aksi Israel ke Palestina

Para pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan slogan-slogan seperti "Bebaskan Palestina", sementara beberapa menyalakan flare.

Chris Mann, Premier atau kepala pemerintahan di negara bagian New South Wales mengutuk unjuk rasa tersebut, karena menanggapnya sebagi bentuk perayaan terhadap apa yang dialami oleh warga Israel.

BACA JUGA: Prabowo Singgung Evakuasi WNI dari Jalur Gaza Palestina

Situasi terkini dari Gaza

Laporan dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB menyebutkan sudah lebih dari 187.500 warga yang mengungsi di Gaza.

UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina, menampung lebih dari 137.000 orang di sekolah-sekolah di Gaza.Peringatan Tiongkok kepada Filipina

Tiongkok kembali memperingatkan Filipina soal "provokasi" yang dilakukannya di Laut Tiongkok Selatan.

Tiongkok menyebut Filipina sudah melanggar kedaulatan wilayah Tiongkok, melanggar hukum internasional, dan mengganggu perdamaian dan stabilitas regional.

Beberapa bulan yang lalu, Filipina mengirimkan pasukan yang ditempatkan di kapal pengangkut yang berubah menjadi pos militer di Second Thomas Shoal.

Tiongkok mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh Laut Tiongkok Selatan, merujuk pada garis di peta yang memotong zona ekonomi eksklusif Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei, dan Indonesia, meski tak diakui pengadilan arbitrase internasional.Warga Malaysia jadi korban perdagangan manusia

Sebanyak 43 warganegara Malaysia diselamatkan oleh polisi di Peru, setelah menjadi korban sindikat perdagangan manusia.

Mereka menjadi korban perdagangan manusia "scam Macau", yang dilaporkan merupakan sindikat kriminal di Taiwan dan Tiongkok.

Para penipu dalam sindikat tersebut berpura-pura menjadi bank atau pejabat pemerintah dan meminta orang-orang untuk memberikan informasi bank pribadi mereka atau mengirim uang ke akun pihak ketiga.

Puluhan korban yang ditemukan polisi Peru berada dalam kondisi baik, serta akan diperiksa kesehatannya sebelum dipulangkan ke Malaysia.Ribuan warga Myanmar mengungsi

Banjir yang disebabkan musim hujan berkepanjangan di Myanmar memaksa 14 ribu orang untuk meninggalkan rumah mereka.

Warga Bago, kota yang terletak 68 kilometer dari Yangon, sedang mengungsi di 36 kamp pengungsian.

Pejabat senior Kementerian Kesejahteraan Sosial dan Pemukiman Myanmar Lay Shwe Zin Oo mengatakan hujan yang tak berhenti menyebabkan banjir di dataran rendah Bago.

Tidak ada korban dalam peristiwa banjir tersebut.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kecam Serangan Hamas, Eropa Bekukan Bantuan untuk Palestina

Berita Terkait