Dunia Hari Ini, edisi 13 Januari sudah menyiapkan rangkuman dari sejumlah laporan utama yang terjadi di dunia dalam 24 jam terakhir.

Kami mengawalinya dengan berita soal warga Yahudi di Australia yang terpukul setelah mendengar pengakuan Menteri Utama atau 'Premier' di New South Wales, negara bagian dengan ibu kota Sydney.

BACA JUGA: Biaya Sewa Rumah di Australia Makin Naik, Terutama di Sydney dan Melbourne

Warga Yahudi Australia terpukul

Premier Dominic Perrottet mengaku pernah mengenakan baju seragam NAZI Jerman saat merayakan pesta ulang tahunnya yang ke-21 pada tahun 2003.

Dominic mengaku malu dan telah meminta maaf atas apa yang ia sebut sebagai sebuah "kekhilafan".

BACA JUGA: Semakin Banyak Kelas Menengah Australia Minta Bantuan ke Badan Amal

Sumber ABC News menjelaskan Dominic membuat pengakuan ini setelah masalah ini disinggung oleh mantan Menteri Transportasi NSW David Elliott, yang diketahui berkonflik dengannya terkait perubahan peraturan perjudian.

"Ada anggota komunitas kami yang menangis atas insiden khusus ini," kata CEO Dewan Deputi Yahudi NSW Darren Bark kepada ABC.

BACA JUGA: Semakin Banyak Remaja Australia Vaping Meski Nyawa Jadi Taruhan

Diperkirakan ada sekitar dua ribu penyintas holocaust NAZI Jerman hidup di Sydney dan sekitarnya.Elon Musk komentar soal berita pabrik Tesla di Indonesia

Laporan media Bloomberg News menyebutkan Tesla akan segera mencapai kesepakatan untuk membangun pabrik mobil listrik di Indonesia dengan mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya namun diklaim mengetahui rencana ini.

Menanggapi laporan itu, Direktur Utama (CEO) Tesla Elon Musk mengingatkan untuk: "Harap berhati-hati tentang artikel yang mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya karena biasanya laporan tersebut palsu".

Bloomberg menyebutkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Indoensia Bahlil Lahadalia telah menkonfirmasi adanya pembicaraan dengan produsen mobil listrik paling mahal tersebut.

Sebelumnya Elon mengungkapkan Tesla akan segera memutuskan dimana lokasi pabrik raksasa yang akan dibangun setelah munculnya laporan media bahwa pabrik tersebut akan dibangun di Nuevo Leon, Meksiko, pada bulan Desember.Serangan terorisme yang tak berhenti

Perjanjian damai antara Amerika Serikat dan Taliban untuk mengakhiri perang dan menciptakan perdamaian di Afghanistan pada tahun 2020 sejauh ini tampaknya gagal terwujud.

Sepanjang tahun 2022, di Kota Kabul terjadi setidaknya satu insiden penembakan atau ledakan bom setiap minggu, yang kebanyakan dilakukan oleh kelompok yang menamakan diri 'Islamic State' di provinisi Khorasan.

Namun angka ini tidak menggambarkan kondisi sebenarnya di lapangan karena Taliban telah dicurigai menutup-nutupi apa yang terjadi.

Sejumlah pengamat mengatakan kegagalan dalam menghentikan serangan-serangan terorisme akan mengikis legitimasi Pemerintahan Taliban yang telah menjanjikan untuk menghadirkan kedamaian di negara itu saat "mengusir" tentara pendudukan AS dan sekutunya pada Agustus 2020.Inggris ingatkan soal kebebasan di Hong Kong

Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly menuding Pemerintah Tiongkok terus menggerogoti kebebasan mengeluarkan pendapat di wilayah bekas jajahannya Hong Kong, serta menyebut Beijing melanggar persyaratan serah-terima kekuasaan di tahun 1997.

"Secara sistematis Beijing telah mengikis kebebasan dalam berbagai bidang, semakin membatasi kehidupan warga biasa Hong Kong," kata Menlu Cleverly.

Ia menyebut pihak berwenang Hong Kong terus menindaki kebebasan berbicara, kebebasan pers, dan kebebasan berkumpul sehingga mengakibatkan individu dan kelompok masyarakat sipil menyensor diri sendiri, bahkan sebagian besar media berita independen terpaksa ditutup.

Kedutaan Besar Tiongkok di London tidak segera menanggapi permintaan komentar. Tiongkok sebelumnya lalu menanggapi kritikan serupa dengan menuduh Inggris masih bertindak dengan pola pikir penjajah.Perjanjian keamanan Australia dengan Papua Nugini

Perdana Menteri Anthony Albanese dan Perdana Menteri James Marape menyatakan komitmen bersama untuk merampungkan negosiasi perjanjian keamanan antara Australia dan Papua Nugini paling lambat akhir April 2023 demi memperluas kerja sama pertahanan dan militer.

Di Port Moresby, PM Albanese berharap dapat menandatangani Pakta Pertahanan pada bulan Juni mendatang, yang akan memperluas pelatihan militer dan latihan bersama, serta berbagi informasi mengenai ancaman dan tantangan strategis.

Kedua pemimpin menepis anggapan jika perjanjian ini dilakukan karena semakin meningkatnya pengaruh Tiongkok di kawasan Pasifik.

PM Marape juga membantah perjanjian pertahanan dengan Australia akan menghalangi Papua Nugini untuk menjajaki perjanjian serupa dengan Tiongkok di masa depan.

"Hubungan PNG [Papua Nugini] - Tiongkok tetap menjadi urusan PNG - Tiongkok. Tiongkok atau negara lain tidak pernah menjadi pertimbangan [dalam pembicaraan dengan Australia], hubungan kami dengan Australia sangat unik dan semua negara lain memahami hal ini," jelasnya.

Ikuti informasi terkini dari berbagai belahan dunia di ABC Indonesia.

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lukas Enembe Ditahan KPK, Uangnya Diduga Mengalir Sampai Australia

Berita Terkait