Dunia Kedokteran Akui Kumis Kucing Ampuh Keluarkan Batu Ginjal

Sabtu, 23 Februari 2019 – 12:56 WIB
Tanaman kumis kucing. Foto: Hellosehat

jpnn.com, JAKARTA - Kumis kucing dan biji beling ternyata ampuh mengeluarkan batu ginjal. Dengan rajin mengonsumsi air rebusan dua tanaman tersebut, produksi urine akan banyak sehingga batu ginjal bisa larut dan keluar lewat air seni. Ini dibuktikan dengan hasil riset dari Eropa tahun 2018 yang menunjukkan 60-70 persen, batu ginjal (ukuran di bawah 5 milimeter) bisa keluar lewat air seni.

"Kumis kucing dan biji beling memang bisa dipakai untuk melarutkan batu ginjal ukuran di bawah 5 milimeter. Biasanya masyarakat mengkonsumsi rebusan dua tanaman tersebut begitu terasa sakit pinggang," kata dokter spesialis urologi Siloam Hospitals Kebon Jeruk dr. Charles Martamba Hutasoit, Sp.U di Jakarta, Sabtu (23/2).

BACA JUGA: 5 Kebiasaan Ini Bisa Merusak Ginjal

Untuk mendeteksi adanya batu ginjal, bisa lewat pemeriksaan USG. Namun, tanda awal yang bisa dilihat kasat mata adalah kencing yang terputus-putus atau anyang-anyang, nyeri berkemih, serta pinggang sakit. Menurut Dokter Charles, batu ginjal ukuran 3 milimeter sudah menimbulkan efek sakit pinggang.

BACA JUGA: Serbaada di Samarinda

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko batu ginjal adalah kurangnya asupan cairan, tinggal dan bekerja di daerah panas, asupan kalsium atau garam yang berlebihan, kurang gerak (imobilisasi), obesitas, memiliki riwayat batu ginjal sebelumnya, dan asam urat tinggi.

“Ginjal adalah organ tubuh yang berfungsi untuk menyaring cairan dan membuang zat-zat sisa dalam darah dalam bentuk urine melalui saluran kemih. Zat sisa berlebih (seperti kalsium dan asam urat) dalam urine dapat menjadi endapan kristal yang menumpuk dan mengeras sehingga membentuk batu ginjal. Batu ginjal adalah penyakit saluran kemih yang sering terjadi dengan prevalensi mendekati 20% dan terjadi pada usia produktif (20-50 tahun),” beber Dokter Charles.

BACA JUGA: Minuman Berenergi Picu Batu Ginjal?

Bila batu ginjal sudah di atas 5 milimeter, lanjutnya, tindakan medis harus dilakukan. Salah satunya lewat Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) yang merupakan tindakan non-invasif (tanpa pembedahan) untuk menghancurkan batu ginjal.

"Dengan menggunakan gelombang suara kejut (bukan laser), batu ginjal dihancurkan menjadi butiran kecil sehingga dapat keluar secara alami melalui saluran kencing," terangnya.

Persiapan yang perlu dilakukan sebelum prosedur ESWL adalah puasa makanan dan minuman setidaknya 4-6 jam, mengonsumsi makanan yang mudah dicerna selama 1-2 hari sebelumnya agar tidak ada makanan yang tersisa pada usus, dan menghentikan konsumsi obat pengencer darah selama 7-10 hari sesuai dengan instruksi dokter.

Prosedur ini hanya memerlukan waktu sekitar 1 jam dan tidak memerlukan pembiusan. Pasien akan diminta untuk berbaring dengan posisi tertentu agar batu ginjal dapat ditemukan dengan menggunakan USG (ultrasonografi) dan sinar-X, sehingga gelombang suara kejut dapat difokuskan pada batu ginjal. Setelah prosedur selesai dilakukan, pasien akan diminta untuk meminum banyak cairan untuk membilas keluar sisa-sisa batu ginjal yang tersisa.

Dokter spesialis urologi Siloam Hospitals Kebon Jeruk dr. Marto Sugiono, Sp.U menambahkan, perlu diwaspadai apabila terlambat ditangani, batu ginjal bisa membesar dan menyumbat aliran urine sehingga menyebabkan penurunan fungsi ginjal yang bersifat permanen. Selain itu, obat-obatan yang diklaim bisa menghancurkan batu ginjal tidak dapat digunakan apabila batu ginjal berukuran lebih dari 5 mm.

"ESWL merupakan solusi efektif dengan triple focus yang memiliki daya penghancuran batu ginjal lebih optimal, minimal radiasi, serta hanya menimbulkan sedikit ketidaknyamanan," tandasnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Simak, Resep Memerangi Batu Ginjal dengan Minuman Lemon


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler