Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, tingginya inflasi Maret yang mencapai 0,63 persen dipicu oleh lonjakan harga pangan. "Inflasi Maret lalu merupakan yang tertinggi sejak 2008," ujarnya kemarin (1/4).
Berdasar catatan Jawa Pos, Maret yang merupakan masa awal panen raya memang selalu mencatat inflasi rendah, bahkan deflasi. Sejak Maret 2008 di mana inflasi mengalami lonjakan 0,95 persen, inflasi pada bulan-bulan Maret sesudahnya sangat rendah. Bahkan, terjadi deflasi pada 2010 dan 2011.
Menurut Suryamin, lonjakan inflasi Maret yang di luar kebiasaan ini dipicu oleh tingginya duo bawang, yakni bawang merah dan bawang putih. Dari inflasi 0,65 persen, bawang merah punya andil 0,44 persen. "Ini luar biasa tinggi," katanya.
BPS mencatat, bawang merah mengalami kenaikan harga rata-rata hingga 82 persen. Bahkan, di beberapa wilayah seperti Cirebon, lonjakan harga terjadi hingga 150 persen. "Penyebabnya jelas, karena kurangnya pasokan," ucapnya.
Sementara itu, bawang putih memberi andil inflasi hingga 0,2 persen. Catatan BPS menunjukkan, terjadi kenaikan harga rata-rata sebesar 41 persen.
Sebagaimana diketahui, lonjakan harga bawang merah dipicu oleh seretnya pasokan akibat cuaca ekstrem merusak tanaman bawang petani. Adapun lonjakan bawang putih terjadi karen tertahannya pasokan impor.
Akibatnya, harga bawang yang biasanya di bawah Rp 20.000 per kilogram, sempat melonjak hingga Rp 100.000 per kilogram. "Kenaikan harga yang kami hitung adalah rata-rata sebulan. Kalau harian, memang sempat (naik) sampai empat kali lipat)," ujar Direktur Statistik Harga BPS Yunita Rusanti.
Suryamin menambahkan, dengan inflasi Maret yang mencapai 0,63 persen, maka laju inflasi tahun kalender (Januari - Maret) 2013 sudah mencapai 2,43 persen. Padahal, target inflasi tahun ini adalah 4,9 persen.
"Karena itu, pemerintah harus bekerja keras mengendalikan harga di bulan-bulan mendatang," katanya. (owi)
Laju Inflasi Maret
Tahun. Persen
2008. 0,95
2009. 0,22
2010. - 0,14 (deflasi)
2011. - 0,32 (deflasi)
2012. 0,07
2013. 0,63
Sumber : BPS
BACA ARTIKEL LAINNYA... PLN Pastikan, Pemadaman Bukan Lima Hari Berturut-turut
Redaktur : Tim Redaksi