Duo Yahya Gemakan Spirit Pasifik di The 1st Pacific Expo

Jumat, 12 Juli 2019 – 14:10 WIB
Pembukaan The 1st Pacific Expo di Auckland, Selandia Baru yang dihadiri Menteri Parisiwata Arief Yahya dan Dubes RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya, Kamis (11/7). Foto: KBRI Wellington

jpnn.com, AUCKLAND - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Wellington, Selandia Baru tengah menggelar acara besar di Auckland. Melalui The 1st Pacific Exposition, KBRI Wellington menggandeng negara-negara Pasifik untuk pamer potensi.

Dubes RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya mengungkapkan, The 1st Pacific Exposition mengusung tema Towards One Pacific Destination. “Ada 20 negara Pasifik yang hadir di The 1st Pacific Expo,” ujarnya melalui siaran pers ke media.

BACA JUGA: Dahana Masuk Pasar Pasifik

Event yang digagas KBRI Wellington itu berlangsung mulai Kamis (11/7) dan akan berakhir pada Minggu lusa (14/7). Selain Indonesia, negara-negara Pasifik yang hadir dalam The 1st Pacific Expo adalah Australia, Cook Island, Federated States of Micronesia, Fiji, French Polynesia, IKiribati, Marshall Islands, Nauru, New Zealand, Niue, Palau, Papua New Guinea, Samoa, Solomon Islands, Timor Leste, Tuvalu, Vanuatu dan Kaledonia Baru.

BACA JUGA: Prakarsai Pacific Expo demi Perkuat Posisi Indonesia sebagai Bagian Pasifik

BACA JUGA: Lima Provinsi Pasifik Indonesia Bakal Mejeng di Auckland Lewat Pacific Expo 2019

The 1st Pacific Expo dibuka dengan Tifa Dance oleh enam anak Papua. Tarian dengan iringan tifa yang memperlihatkan kekompakan dalam perbedaan itu juga menjadi bukti bahwa Indonesia merupakan bagian dari Pasifik.

Tantowi saat menyampaikan kata sambutan mengatakan, Indonesia merupakan bagian dari Pasifik. Ada 5 dari 34 provinsi di Indonesia yang berciri Pasifik, yakni Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan NTT.

BACA JUGA: Ada Kehangatan dan Menu Khas Lebaran di Tengah Hawa Dingin New Zealand

Menurut Tantowi, Indonesia merupakan negara besar yang memiliki ratusan suku, bahasa, adat tradisi dan kepercayaan. Di Indonesia bagian barat, kata Tantowi, penduduknya mirip keturunan Tionghoa. “Di bagian timur ada Melanesia dan Polinesia,” ujar ambasador berlatar belakang entertainer itu.

Adapun Menpar Arief Yahya dalam sambutannya memuji ikhtiar KBRI Wellington melalui The 1st Pacific Expo. Arief mengharapkan event itu melapangkan jalan bagi negara-negara di Pasifik untuk berkolaborasi di sektor pariwisata.

“Semoga di akhir acara ini, kita dapat memberikan kontribusi positif untuk kerjasama timbal balik antara Negara-negara Pasifik, sejalan dengan moto Towards One Pacific Destination, Menuju Satu Tujuan Pasifik ini,” ujar Arief.

Peraih gelar S-2 bidang telematika dari Surrey University, Inggris itu lantas mencontohkan kawasan ASEAN yang memiliki forum pertemuan tingkat menteri untuk bidang turisme. Menurutnya, ASEAN Tourism Forum (ATF) pada 2017 telah melahirkan kesepakatan tentang destinasi tinggal untuk pariwisata.

Konsep itu mengolaborasikan berbagai tujuan wisata. Sudah banyak contoh sukses soal kawasan destinasi wisata tunggal, antara lain Tiongkok dengan Hong Kong - Shenzhen - Macao, Uni Eropa dengan visa Schengen, serta Skandinavia yang meliputi Finlandia, Swedia dan Islandia.

Karena itu, kata Arief, ASEAN juga mengadopsi konsep itu yang ternyata sukses. “Mengembangkan paket produk destinasi bersama, promosi bersama, baik B to B (business to business, red), maupun G to G (government to government, red) antarnegara Asia Tenggara, termasuk sampai membangun SDM standar ASEAN,” ungkap Arief Yahya.

Lebih lanjut Arief menjelaskan, ada dua hal penting dalam membentuk kawasan wisata tunggal. Yakni meningkatkan daya saing dan pengembangan pariwisata yang keberlanjutan dan inklusif.

“Pelajaran yang dapat ditarik dari pengalaman ASEAN adalah bahwa kita harus berkolaborasi untuk menjadi tujuan wisata yang besar dan kuat,” ujar Arief.

BACA JUGA: Kolaborasi Duo Yahya Gulirkan 'One Pacific Destination' untuk Pariwisata

Karena itu menteri asal Banyuwangi tersebut menegaskan, brand One Pacific Destination sangat penting untuk mencerminkan esensi keaslian wilayah Pasifik sebagai destinasi para pelancong. “Mempromosikan merek One Pacific Destination yang kuat dapat menjadi solusi untuk membentuk masa depan pariwisata berkelanjutan untuk Pasifik,” kata menteri yang sukses mengerek brand Wonderful Indonesia ke kancah dunia itu.

Arief juga mengharapkan negara-negara Pasifik bisa berkolaborasi untuk mewujudkan tema Towards One Pacific Destination. Dia meyakini hal itu akan terwujud.

“Saya optimistis acara Pacific Exposition ini akan menjadi terobosan baru bagi niat kita untuk semakin giat bekerja sama di sektor pariwisata. Kerjasama antar negara-negara Pasifik akan mencerminkan kerja sama internasional yang konstruktif di kawasan ini, yang membantu kita mencapai tujuan untuk mempromosikan industri pariwisata,” katanya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kolaborasi Duo Yahya Gulirkan One Pacific Destination untuk Pariwisata


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler