Dusun Bulu akan Disiapkan jadi Lokasi Wisata Alam, Ini Saran dari Pak Ganjar

Sabtu, 13 Maret 2021 – 23:12 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo ikut kegiatan menanam pohon di Desa Bulu, Karanganyar. Foto: Instagram Ganjar Pranowo

jpnn.com, KARANGANYAR - Pemerintah desa Desa Salam, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar akan mengembangkan lahan tidak produktif seluas tiga hektare di Dusun Bulu menjadi lokasi desa wisata.

Tahap awal pengembangan tersebut dimulai dengan penanaman sekitar seribu pohon di lahan tersebut.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Ada yang Ingin Moeldoko Tetap di Istana, TB Hasanuddin Keluarkan Imbauan, Permintaan Guru Honorer

Penanaman pohon bersama masyarakat dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Sabtu (13/3).

Kepala Desa Salam Sutardi mengatakan total lahan tidak produktif di Desa Salam mencapai sekitar tujuh hektare.

BACA JUGA: Ganjar Ajak Warga Menanam Pohon untuk Mengurangi Stres dan Menjaga Imun Tubuh

Lahan seluas tiga hektare di antaranya akan dikembangkan menjadi destinasi Desa Wisata atas inisiai anak-anak muda dan Karang Taruna,

"Semangat anak-anak muda ini luar biasa maka kami support dari desa melalui Bumdes. Nanti dikelola sendiri bersama dengan anak-anak muda di sini," katanya saat ditemui sebelum penanaman pohon.

BACA JUGA: Ganjar Ingin Embung Kedung Banteng jadi Tempat Pariwisata Baru

Sutardi menjelaskan lahan kurang produktif tersebut dulunya hanya ditanami pohon sengon dan rumput pakan ternak.

Pohon sengon tersebut akan ditebangi dan diganti dengan jenis lain seperti buah-buahan untuk mendukung pengembangan desa wisata.

"Pohon buah-buahan atau tanaman keras lain yang ditata sesuai dengan perencanaan pengembangan desa wisata," tambahnya.

Sutardi mengatakan sekitar lahan yang diakan dikembangkan sebagai daerah wisata itu juga terdapat banyak mata air dan sumber air panas.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang datang ke lokasi sambil gowes bersama istri Siti Atikoh memastikan mendukung pengembangan desa wisata tersebut. 

Dia menyarankan kepada pemerintah desa untuk bekerja sama dengan akademisi atau universitas.

Salah satunya dengan Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) yang bisa memberikan masukan terkait penataan lanskap di lokasi tersebut.

"Umpama dari UNS, minta tolong ke rektor agar dikirim ahli atau insinyur yang paham tentang penataan lanskap sehingga tebing ini akan menjadi pemandangan yang view-nya bagus dan lingkungannya terjaga," kata Ganjar.

Menurutnya, saat ini orang-orang mencari tempat yang alami untuk berwisata.

Ganjar menambahkan, penanaman pohon tersebut selain mendukung pengembangan desa wisata yang alami juga sekaligus sebagai pelestarian sumber air.

Menurutnya, sumber air merupakan kebutuhan masa depan yang harus mulai dijaga dan dilestarikan sejak dini.

"Kebutuhan air terjaga, debit air juga makin banyak. Jadi kebutuhan masa depan mulai rencanakan sejak hari ini," pungkas Ganjar. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler