Duta Besar Indonesia untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema, menyampaikan rasa simpati dari Pemerintah Indonesia kepada keluarga dan teman dari warga Australia yang dihukum mati, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.Ungkapan simpati ini disampaikan dalam pernyataan yang diterbitkan pihak Kedutaan Besar Indonesia di Australia. Dalam pernyataan tersebut, Duta Besar Nadjib Riphat Kesoema mengakui kematian kedua warga Australia oleh regu tembak di pulau penjara Nusakambangan, Jawa Tengah minggu ini telah memicu ketegangan pada hubungan bilateral kedua negara. Chan dan Sukumaran ditembak mati setelah dipenjara selama 10 tahun karena terlibat dalam komplotan yang berusaha menyelundupkan lebih dari delapan kilogram heroin dari Bali ke Australia. Pemerintah Australia akan menarik duta besarnya dari Jakarta sebagai ungkapan protes atas eksekusi yang dilakukan Rabu pagi tersebut, meskipun kampanye intensif untuk meminta keringanan hukuman yang dilakukan oleh Australia. "Indonesia memahami pandangan yang diekspresikan oleh warga maupun Pemerintah Australia terhadap penegakan hukum yang dilakukan terhadap dua pentolan penyelundup narkoba Bali Nine,” katanya. "Warga dan Pemerintah Indonesian mengungkapkan rasa simpati kami kepada keluarga dan teman dari terpidana mati,” "Saat ini merupakan masa-masa yang sulit bagi hubungan Australia-Indonesia,” Pernyataan ini juga mengatakan hubungan baik dengan Australia tetap penting bagi Indonesia dan mencatat bahwa media harus melakukan perannya dalam memberitakan dengan "proporsional dan objektif’ sebagaimana kedua negara tengah berupaya membangun kembali hubungan bilateralnya. Presiden Indonesia, Joko Widodo mengatakan dia menolak mengabulkan permohonan ampun kepada terpidana kasus narkoba sebagai bentuk Indonesia memerangi narkoba. Dalam pernyataan terpisah kepada ABC, Menteri Perdagangan Australia, Andrew Robb mengatakan dirinya tidak mengantisipasi dampak dari ketegangan ini terhadap perdagangan kedua negara dan berharap misi bisnis ke Indonesia tetap bisa berlanjut di masa depan. Jenazah Chan dan Sukumaran, yang tewas bersama enam orang terpidana lainnya, diharapkan akan tiba di Australia dalam waktu dua hari ke depan. Julian McMahon, yang telah menjadi bagian dari tim hukum yang memperjuangkan nasib kedua warga Australia itu selama selama bertahun-tahun mengatakan Andrew Chan dan Myuran Sukumaran meninggal dengan cara yang tetap mendukung orang lain. "Para terpidana mati – dan jelas dengan dipimpin Andrew dan Myuran – berjajar dengan rapid dan menyenandungkan kidung rohani dan mereka baik-baik saja menghadapi eksekusi mati itu," tuturnya. McMahon menghabiskan waktu selama beberapa jam dengan duo Bali Nine dan keluarga mereka dan mengatakan para sipir di Nusakambangan memperlakukan mereka dengan sangat baik [ada pekan-pekan terakhir mereka. "Saya hendak mengatakan dengan jelas kepada media kalau saya dan juga keluarga Bali Nine sangat berterima kasih, terlepas dari betapa mengerikannya apa yang terjadi karena perintah dari atas untuk mengeksekusi mereka dan lain sebagainya, di akar rumput, orang-orang seperti sipir penjara disana sangat professional, mereka melakukan tugas mereka untuk negaranya,” kata McMahon.
BACA JUGA: Tasmania harus Gandakan Jumlah Penduduk sebelum tahun 2050
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hubungan Dagang Australia - Indonesia Belum Terpengaruh Isu Eksekusi Mati