jpnn.com, MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte tanggapi santai jeritan keluarga korban perang melawan narkoba yang dikobarkannya sejak 2016 lalu. Tanpa basa-basi, dia mengaku tidak peduli dengan perasaan mereka.
Menurut Duterte, semua yang dibunuh aparat dalam perang melawan narkoba adalah pemakai atau pengedar narkoba. Dan bagi dia, keluarga pengguna narkoba tak berhak mendapat keadilan.
BACA JUGA: Perempuan Filipina Muak dengan Kelakuan Cabul Duterte
"Jika Anda berpikir bisa mendapatkan keadilan hanya karena Anda kehilangan seseorang yang menggunakan narkoba, maka mohon maaf, saya tidak akan pernah membiarkannya," kata Duterte seperti dilansir Reuters, Selasa (19/6).
Lebih dari 4 ribu terduga pengguna dan pengedar narkoba tewas di tangan polisi sejak Juni 2016. Selain itu, ada ribuan lagi yang ditembak oleh orang tidak dikenal.
BACA JUGA: Punya Narkoba, Michelle Eks Pramugari Garuda segera Diadili
Keluarga korban dan aktivis HAM mengecam keras kebijakan brutal Duterte tersebut. Mereka menilai aparat terlalu enteng menggunakan senjata dan sering kali salah sasaran.
Namun, pihak kepolisian membantah tuduhan tersebut. Mereka berkilah terpaksa menembakkan senjata api lantaran tersangka melawan saat hendak ditangkap.
BACA JUGA: Duterte: Saya Mencium Semua Perempuan, Bibir ke Bibir
Duterte tentu saja membela pembantaian tersebut. Dia berjanji melindungi polisi dan tentara yang membunuh pengguna narkoba.
Bekas wali kota Davao itu bahkan menyatakan siap menembak sendiri para bandar dan pengguna narkoba. "Jika Anda adalah raja obat bius, saya akan menembak Anda lima kali," tegas Duterte. (iml/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolri: Terorisme Seperti Narkoba, Bisa Menyasar Siapa Saja
Redaktur & Reporter : Adil