jpnn.com, BOGOR - Seorang guru olahraga di Sekolah Dasar (SD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dilaporkan orang tua siswanya atas kasus dugaan penganiayaan kepada bocah laki-laki berusia sembilan tahun.
Kasus itu dilaporkan oleh ayah korban, AC, ke Polres Bogor. Kanit PPA Polres Bogor Ipda Silfi mengatakan pihaknya masih menyelidiki laporan tersebut. “Baru laporan. Berkas baru diterima,” kata Silfi.
BACA JUGA: Viral! Siswa Baru Masuk Pramuka Malah Dianiaya dan Ditendang
Silfi mengatakan pihaknya masih menganalisis laporan orang tua korban. Selanjutnya polisi akan memeriksa saksi-saksi terlebih dahulu. “Akan dilakukan pemeriksaan dulu,” imbuhnya.
AC melaporkan kasus itu ke Polres Bogor pada Senin (16/9). Peristiwa penganiayaan itu baru diketahui oleh AC pada Sabtu (14/9) malam.
BACA JUGA: Kepsek Dianiaya Orang Tua Siswa, Mendikbud Geram
“Anak saya dianiaya. Tubuhnya memar biru-biru. Aku lihat masih biru banget. Langsung aku ambil tindakan, aku telepon, WA (WhatsApp) wali kelas anak saya,” ujar AC.
AC mengaku mendapat klarifikasi dari pihak wali kelas. Namun, AC tidak merasa puas dengan tanggapan pihak sekolah. “Saat klarifikasi, pihak sekolah seperti mau hilang-halangi masalah,” imbuhnya.
Sementara, pihak kepala sekolah membantah dugaan penganiayaan guru olahraganya. Kepala sekolah menduga korban terluka karena jatuh saat bermain dengan teman-temannya.
“Perlu divisum kan, kemudian kronologinya gimana. Kalau dicubit, itu kan biru sedikit. Masa itu kayak baret. Jangan-jangan anak jatuh saat bercanda dengan temannya,” kata BM, kepala sekolah.
BM mengatakan, jam olahraga dilaksanakan setiap hari Sabtu. Semua anak kelas III, IV, dan V berolahraga bersama. “Kalau dicubit bekasnya enggak gitu. Bekasnya ini seperti bekas jatuh. Jangan nuduh gitu seperti penganiayaan,” kata BM. (ipe/radarbogor)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti