jpnn.com, SINGARAJA - Dua remaja putri asal Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali, terlibat perkelahian.
Aksi duel dua cewek yang terjadi di ruang terbuka hijau (RTH) Bung Karno ini sempat direkam dan video viral di media sosial (medsos)
BACA JUGA: Motor Ditarik Leasing, H Malah Bikin Video yang Menyita Perhatian, Viral, Makin Heboh
Diduga aksi baku hantam ini gegara rebutan cowok.
Akibat viral, kasus ini langsung mendapat atensi dari kepolisian. Kedua remaja putri yang terlibat duel kemudian dipanggil untuk dimintai keterangan di Mapolsek Sukasada.
BACA JUGA: Terungkap, Inilah Pemasok Senpi dan Amunisi ke KKB, Tak Disangka
Informasi yang berhasil dihimpun Radar Bali, aksi baku hantam antara dua cewek di Sukasada ini diduga terjadi pada Selasa (23/2) siang lalu.
Bermula dari remaja berinisial N dan A berjanji bertemu di RTH Bung Karno. Keduanya terlibat permasalahan karena ribut soal pacar.
Diduga N dan A menyukai pria yang sama. Keduanya pun membawa teman.
Belakangan remaja berinisial KW dan LW terlibat adu mulut.
Keduanya merupakan teman dari N dan A. Adu mulut pun makin sengit, hingga suasana memanas.
Belakangan L yang notabene teman dari N, langsung terlibat baku hantam dengan A.
Aksi baku hantam itu sempat direkam oleh remaja berinisial GW asal Desa Padangbulia.
Video itu kemudian diunggah di media sosial, sehingga langsung viral. Namun Selasa malam (23/2) kemarin, video yang sempat viral itu sudah dihapus.
Kasubbag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya yang dikonfirmasi, Rabu siang (24/2) membenarkan adanya kejadian tersebut.
Menurut Sumarjaya, awalnya N dan A berjanji bertemu di RTH Bung Karno untuk menyelesaikan masalah pribadi. Namun keduanya sama-sama membawa teman.
“Sebenarnya yang berkelahi ini bukan yang punya masalah. Rekan dari Polsek Sukasada sudah minta keterangan. Jadi untuk sementara pemicunya itu rebut masalah pacar,” kata Sumarjaya.
Ia menyatakan polisi sudah memberikan pembinaan pada para anak yang terlibat perkelahian. Pembinaan juga melibatkan orang tua serta tokoh masyarakat di desa setempat.
Polisi juga mengingatkan agar orang tua benar-benar memberikan pengawasan terhadap anak mereka.
“Ini bukan seutuhnya kesalahan si anak. Tapi juga kurangnya pengawasan orang tua dan lingkungan. Jadi kami harap orang tua dan masyarakat sekitar tetap mendidik anak. Agar peristiwa seperti ini tidak terulang lagi,” kata Sumarjaya. (rb/eps/pra/JPR)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti