jpnn.com, JAKARTA - Konsultan DVI Polri Operasi Kebakaran Tangerang Kombes Pol Pramujoko memberikan proses identifikasi 41 kantong jenazah yang tewas dalam insiden kebakaran Lapas Kelas I Tangerang, beberapa waktu lalu.
Tragedi kebakaran itu terjadi pada pukul 1.50 WIB, Rabu (8/9).
BACA JUGA: Dukcapil Bantu Urus Data Korban Kebakaran Lapas Kelas I Tangerang
Menurut Pramujoko pelaksanaan identifikasi kantong jenazah korban secara teoritis tidak mengalami kesulitan.
"Semua bisa dikerjakan dengan baik dengan gampang dan secara teoritis bisa teridentifikasi," kata Pramujoko saat jumpa pers di RS Polri, Kramat Jati, Jaktim, Jumat (10/9).
BACA JUGA: Kabar Terbaru Soal Identifikasi Korban Kebakaran Lapas Tangerang
Kendati demikian, dalam sisi praktis, Tim DVI tetap menemukan kendala seperti kurang lengkapnya data antemortem dan postmortem.
"Tidak lengkapnya, punya foto-foto yang khas tentang korban. Jadi, misalnya punya tato tetapi keluarga enggak punya fotonya juga," ujarnya.
BACA JUGA: Laksamana Yudo Margono Perintahkan Prajurit TNI AL Siap Siaga!
Pada sisi postmortem, jenazah napi bertato ada yang tidak utuh sehingga menjadi kendala.
"Tetapi dengan kemajuan teknologi yang kami miliki dengan pemeriksaan DNA itu semua bisa teratasi," tutur Pramujoko.
Dia lantas mencontohkan, dua warga negara asing (WNA) yang juga turut menjadi korban kebakaran itu tak harus mendatangi RS Polri Kramat Jati.
"Mereka juga bisa diperiksa di luar negeri. Nanti akan kami bandingkan dengan pemeriksaan korban yang ada di sini. Kalau itu cocok berarti benar dari sisi teoritis tidak ada kendala," pungkas Pramujoko.
Diketahui, empat jenazah korban kebakaran Lapas Kelas I Tangerang terindetifikasi hari ini, Jumat (10/9).
Total, sudah ada lima korban teridentifikasi dari 41 kantong jenazah yang dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kelima jenazah itu yakni Rudhi bin Ong Eng Cue (sudah diserahkan kepada keluarga), Dian Adi Priana bin Cholil (44), Kusnadi bin Rauf (44), Bustanil bin Arwani (50), dan Alvin Bin Marsum (23).(cr3/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : Friederich
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama