jpnn.com, JAKARTA - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Kalbar telah mengambil 10 sampel deoxyribonucleic acid (DNA) keluarga penumpang Sriwijaya Air SJ182.
“Sampai jam 11 tadi bahwa kami sudah dapat 10 sampel DNA,” kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Kalbar Kombes Tri Susilo kepada wartawan di Gedung Serbaguna Graha Chandra Dista Wiradi kawasan Bandara Supadio, Kubu Raya, Kalbar, Minggu (10/1).
BACA JUGA: Identifikasi Korban Sriwijaya Air SJ-182 Dimulai, Ini Permintaan Polri kepada Pihak Keluarga
Tri menambahkan Polda Kalbar akan secepatnya mengirimkan sampel tersebut ke Jakarta. Menurut dia, pihak maskapai Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air, menyanggupi untuk membawa sampel itu ke Jakarta secepatnya. “Secepatnya kami kirim ke Jakarta,” ungkap Tri.
Sebelumnya Gubernur Kalbar Sutarmidji didampingi Kapolda Kalbar Irjen Remigius Sigid Tri Hardjanto menyambangi crisis center Sriwijaya Air di Gedung Serbaguna Graha Chandra Dista Wiradi kawasan Bandara Supadio, Kubu Raya, Kalbar, Minggu (10/1).
BACA JUGA: RS Polri Terima 12 Laporan Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ-182 dan 1 Kantong Body Part
Sutarmidji mengatakan hampir semua penumpang Sriwijaya Air SJ182 yang diduga jatuh di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, merupakan warga Kalbar. “Hampir semua warga Kalbar. Lebih (90 persen). Kalau saya lihat datanya, itu mungkin semuanya warga Kalbar,” kata Sutarmidji di lokasi, Minggu (10/1).
Gubernur Kalbar Sutarmidji mengatakan proses pengambilan data antemortem keluarga inti penumpang Sriwijaya Air SJ182 di crisis center sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).
BACA JUGA: Lokasi Kotak Hitam Sriwijaya Air Didapat, KN SAR Basudewa Bawa Peralatan Canggih
“Saya rasa SOP sudah dijalankan semua,” tegas Sutarmidji.
Mantan wali kota Pontianak yang menjabat dua periode itu mengatakan bahwa di crisis center tersebut juga sudah ada lima psikolog yang akan melakukan pendampingan.
“Sekarang ada lima orang psikolog di sini, (psikolog) dari Polda Kalbar juga ada,” kata Bang Midji panggilan akrabnya.
Wakil Ketua Komisi V Syarief Abdullah Alkadrie meminta pemerintah segera membentuk tim investigasi untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak di Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1).
Legislator Dapil I Kalimantan Barat (Kalbar) itu mengingatkan supaya pemerintah dan maskapai tetap mengedepankan aspek keselamatan, keamanan dan pelayanan prima semua kegiatan transportasi.
“Saya meminta pemerintah untuk segera membentuk tim investigasi penyebab jatuhnya Sriwijaya Air dan tetap mengedepankan aspek keselamatan, keamanan, dan pelayanan prima dalam semua kegiatan transportasi, baik di darat, laut dan udara," kata Syarief kepada JPNN.com, Minggu (10/1).
Pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Sabtu (9/1). Pesawat Sriwijaya Air SJ182 hilang kontak di Kepulauan Seribu tidak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Situs FlightRadar24 menyebut pesawat itu kehilangan kendali pada ketinggian 10 ribu kaki dalam 1 menit. Pesawat tersebut sempat mencapai ketinggian 10.900 kaki. Mendadak, ketinggian berubah menjadi 8.950 kaki, turun ke 5.400 kaki, hingga terakhir terpantau di 250 kaki. Kemudian pesawat hilang kontak. (boy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Boy