e-KTP Palsu Beredar, Diduga Buatan Tiongkok dan Prancis

Senin, 17 November 2014 – 14:29 WIB

jpnn.com - JOGJAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan pihaknya menemukan kartu tanda penduduk elektronik  (e-KTP) palsu beredar di masyarakat. Menurut dia, e-KTP palsu itu diduga merupakan buatan Tiongkok dan Prancis.

“Hologramnya sah, buatan di luar, dari Tiongkok dan Prancis," kata Tjahjo usai membuka acara Rapat Kerja Nasional Pencatatan Sipil Tahun 2014 di Yogyakarta, Minggu malam (16/11). Sebenarnya, kata dia, indikasi beredarnya e-KTP palsu itu sudah ada sejak sebelum dirinya menjabat sebagai Mendagri.

BACA JUGA: Tiba di Tanah Air, Presiden Langsung Rapat Bahas BBM

"Soal modus dan jumlah total e-KTP palsu tersebut sepenuhnya kewenangan kepolisian," imbuh politikus PDIP itu.

Menurut Tjahjo, tidak ada intervensi asing dalam pembuatan e-KTP palsu itu. Dia menduga kuat pelaku pemalsuan itu adalah orang Indonesia. Meskipun demikian, pihaknya menyerahkan pengusutan e-KTP palsu kepada pihak kepolisian.

BACA JUGA: Nasib Honorer K2 Kabur, Pemda Disalahkan

Persoalan tersebut, lanjutnya, menjadi salah satu penyebab mengapa hingga saat ini masih ada hampir 5 juta jiwa penduduk belum mendapatkan e-KTP.

Karenanya, dia memerintahkan agar proses pembuatan e-KTP dihentikan untuk sementara hingga Januari 2015. Penghentian itu harus dilakukan sebagai masa evaluasi, serta perbaikan sistem pembuatan e-KTP. “Negara harus menjamin keamanan data kependudukan seluruh warga negara serta menjamin tidak adanya kontrol pihak lain,” ujarnya

BACA JUGA: Ini 5 Poin Kesepakatan Damai KIH-KMP

Di masa perbaikan itu, pemerintah akan melakukan pengecekan seluruh sistem pengurusan e-KTP, sehingga validitas kartu identitas tersebut dapat dipertanggungjawabkan. "Kami lihat dulu, sistemnya akan kami perbaiki. Apakah ada yang error, tidak profesional, atau asal daftar,” ujarnya. (ant/ar/mas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Minta Proyek e-KTP Dilanjutkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler