KENDARI - Program Kementerian dalam negeri yang mewajibkan pemerintah daerah se-Indonesia melakukan perekaman data penduduk secara elektronik atau e-KTP, ternyata sangat jitu dalam mengidentifikasi para teroris. Siapa saja teroris, bisa diketahui dari mata maupun sidik jarinya.
"Pastilah, karena teroris itu tidak punya kartu identitas atau banyak identitasnya. Dengan begitu kita sudah tahu. makanya kita kerjasama dengan BNPT. Semua teroris atau yang terduga teroris, semua diambil sidik jarinya. Mudah-mudahan se-Indonesia sudah merekam, sehingga bisa diketahui sidik jarinya," kata Mendagri, Gamawan Fauzi, usai menyerahkan e-KTP pada bupati/walikota se-Sultra, di salah satu hotel di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (17/2).
Mendagri mengatakan dengan perekaman yang telah dilakukan oleh pemerintah provinsi, kabupaten/kota se-Indonesia yang kemudian direvisi ulang oleh kemendagri, maka bisa diidentifikasi, siapa saja yang sudah berbuat kejahatan maupun yang akan melakukan tindak kejahatan.
Hal itu dapat teridentifikasi melalui sistem yang sudah terkoneksi dengan baik. Makanya, Kementerian mewajibkan pemerintah provinsi,kabupaten/kota untuk mendata penduduknya secara elektronik. Tujuannya, untuk mengambil sampel mata dan sidik jari seseorang. Dengan begitu, mereka yang akan dan sudah berbuat kejahatan dan melakukan pemalsuan identitas, bisa diketahui dari mata dan sidik jarinya.
Banyak contoh penduduk yang memalsukan identitasnya dan sudah diidentifikasi Kementerian melalui perekaman elektronik. Gamawan mencontohkan terdapat seseorang hingga bisa memiliki 10 KTP. Modusnya bermacam-macam, ada yang memiliki nama sama, tapi tempat tinggalnya berubah, ada yang namanya ditambah sedikit, tapi tanggal lahirnya sama, ada yang namanya sama, tapi tanda tangannya berbeda dan beragam macam lainnya.
Gamawan optimis, teroris yang marak di Indonesia, dapat dengan mudah diidentifikasi melalui sidik jari dan matanya. Bagaimana pun cara yang dilakukan, mulai dari memalsukan identitas, merubah ciri-ciri fisik dan lainnya, teroris tidak bisa lagi mengelabui pemerintah. "Kalau sudah menyangkut kejahatan, itu nanti polisi. Tapi kalau yang sudah melakukan kejahatan, datanya ada di kita. Tapi berapa jumlahnya kita nggak tahu, karena kita mengidentifikasi saja yang penting. Untuk jumlahnya nanti BNPT," tandasnya.
Bombana Tercepat
Secara nasional, target pemerintah untuk perekaman sidik jari pada Oktober 2012 mencapai 172 juta. Pada kenyataannya, yang berhasil dicapai adalah 175.142.720. Provinsi Sultra melakukan rekaman sidik jari sebanyak 1.042.715, yang merupakan provinsi keempat yang berhasil menyelesaikan e-KTP 100 persen se Indonesia. Kabupaten Bombana merupakan salah satu dari 10 kabupaten/kota di Indonesia yang menyelesaikan program tersebut secara cepat, sekaligus dinyatakan over target.
"Rekaman e-KTP harus tetap berjalan, sebab setiap hari ada penduduk yang berusia 17 tahun, dan ada yang menikah sebelum 17 tahun. Makanya masih harus dilayani. KTP manual, sampai Desember 2013, masih berlaku, setelah itu digantikan dengan KTP elektronik," terang mendagri.
Gamawan juga menyebutkan, dalam program e-KTP, yang paling berjasa adalah camat. Sebab menurutnya, keberadaan camat di setiap wilayah, mampu menggenjot dan mendorong percepatan penuntasan rekaman e-KTP penduduknya, sehingga program tersebut melebihi target yang telah ditetapkan. Meski demikian ia juga mengakui, masih banyak warga yang melakukan rekaman ganda. Tercata sebanyak 776 ribu penduduk yang melakukan rekam sidik jari lebih dari satu kali.
Pada kesempatan itu, mendagri juga menyerahkan penghargaan kepada gubernur dan 12 pimpinan kabupaten/kota di Sultra atas kesuksesan memfasilitasi e-KTP dan penyelesaian program e-KTP di Sultra sehingga mencapai 100 persen.
Di tempat yang sama, Gubernur Sultra Nur Alam mengatakan, pemprov Sultra selama ini gencar melakukan sosialisasi terkait kebijakan pemerintah pusat. Salah satunya e-KTP. Bahkan kata gubernur seluruh indikator pelaksanaan pembangunan dilaksanakan secara maksimal, salah satunya dalam musrenbang. Bukan hanya pelaksanaannya yang tepat waktu tapi tema dan isu juga dikemas berdasarkan apa yang dibutuhkan masyarakat yang relevan dengan pembangunan daerah. (fya/dri/awl)
"Pastilah, karena teroris itu tidak punya kartu identitas atau banyak identitasnya. Dengan begitu kita sudah tahu. makanya kita kerjasama dengan BNPT. Semua teroris atau yang terduga teroris, semua diambil sidik jarinya. Mudah-mudahan se-Indonesia sudah merekam, sehingga bisa diketahui sidik jarinya," kata Mendagri, Gamawan Fauzi, usai menyerahkan e-KTP pada bupati/walikota se-Sultra, di salah satu hotel di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (17/2).
Mendagri mengatakan dengan perekaman yang telah dilakukan oleh pemerintah provinsi, kabupaten/kota se-Indonesia yang kemudian direvisi ulang oleh kemendagri, maka bisa diidentifikasi, siapa saja yang sudah berbuat kejahatan maupun yang akan melakukan tindak kejahatan.
Hal itu dapat teridentifikasi melalui sistem yang sudah terkoneksi dengan baik. Makanya, Kementerian mewajibkan pemerintah provinsi,kabupaten/kota untuk mendata penduduknya secara elektronik. Tujuannya, untuk mengambil sampel mata dan sidik jari seseorang. Dengan begitu, mereka yang akan dan sudah berbuat kejahatan dan melakukan pemalsuan identitas, bisa diketahui dari mata dan sidik jarinya.
Banyak contoh penduduk yang memalsukan identitasnya dan sudah diidentifikasi Kementerian melalui perekaman elektronik. Gamawan mencontohkan terdapat seseorang hingga bisa memiliki 10 KTP. Modusnya bermacam-macam, ada yang memiliki nama sama, tapi tempat tinggalnya berubah, ada yang namanya ditambah sedikit, tapi tanggal lahirnya sama, ada yang namanya sama, tapi tanda tangannya berbeda dan beragam macam lainnya.
Gamawan optimis, teroris yang marak di Indonesia, dapat dengan mudah diidentifikasi melalui sidik jari dan matanya. Bagaimana pun cara yang dilakukan, mulai dari memalsukan identitas, merubah ciri-ciri fisik dan lainnya, teroris tidak bisa lagi mengelabui pemerintah. "Kalau sudah menyangkut kejahatan, itu nanti polisi. Tapi kalau yang sudah melakukan kejahatan, datanya ada di kita. Tapi berapa jumlahnya kita nggak tahu, karena kita mengidentifikasi saja yang penting. Untuk jumlahnya nanti BNPT," tandasnya.
Bombana Tercepat
Secara nasional, target pemerintah untuk perekaman sidik jari pada Oktober 2012 mencapai 172 juta. Pada kenyataannya, yang berhasil dicapai adalah 175.142.720. Provinsi Sultra melakukan rekaman sidik jari sebanyak 1.042.715, yang merupakan provinsi keempat yang berhasil menyelesaikan e-KTP 100 persen se Indonesia. Kabupaten Bombana merupakan salah satu dari 10 kabupaten/kota di Indonesia yang menyelesaikan program tersebut secara cepat, sekaligus dinyatakan over target.
"Rekaman e-KTP harus tetap berjalan, sebab setiap hari ada penduduk yang berusia 17 tahun, dan ada yang menikah sebelum 17 tahun. Makanya masih harus dilayani. KTP manual, sampai Desember 2013, masih berlaku, setelah itu digantikan dengan KTP elektronik," terang mendagri.
Gamawan juga menyebutkan, dalam program e-KTP, yang paling berjasa adalah camat. Sebab menurutnya, keberadaan camat di setiap wilayah, mampu menggenjot dan mendorong percepatan penuntasan rekaman e-KTP penduduknya, sehingga program tersebut melebihi target yang telah ditetapkan. Meski demikian ia juga mengakui, masih banyak warga yang melakukan rekaman ganda. Tercata sebanyak 776 ribu penduduk yang melakukan rekam sidik jari lebih dari satu kali.
Pada kesempatan itu, mendagri juga menyerahkan penghargaan kepada gubernur dan 12 pimpinan kabupaten/kota di Sultra atas kesuksesan memfasilitasi e-KTP dan penyelesaian program e-KTP di Sultra sehingga mencapai 100 persen.
Di tempat yang sama, Gubernur Sultra Nur Alam mengatakan, pemprov Sultra selama ini gencar melakukan sosialisasi terkait kebijakan pemerintah pusat. Salah satunya e-KTP. Bahkan kata gubernur seluruh indikator pelaksanaan pembangunan dilaksanakan secara maksimal, salah satunya dalam musrenbang. Bukan hanya pelaksanaannya yang tepat waktu tapi tema dan isu juga dikemas berdasarkan apa yang dibutuhkan masyarakat yang relevan dengan pembangunan daerah. (fya/dri/awl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Konawe Selamat dari Kecelakaan Kapal
Redaktur : Tim Redaksi