E-SAKIP Sumedang Bersinergi dengan SDGs Desa, Gus Menteri: Itu yang Saya Cari

Jumat, 04 Juni 2021 – 19:55 WIB
Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar apresiasi e-SAKIP Desa Sumedang. Foto: Humas Pemkab Sumedang

jpnn.com, SUMEDANG - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar memberikan apresiasi setinggi langit kepada Pemkab Sumedang yang sudah mengembangkan e-SAKIP Desa (Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Desa) karena bersinergi dengan program SDGs Desa (Sustainability Development Goals Desa).

“SAKIP Desa dan SDGs Desa dihadirkan dan digerakkan dengan harapan penggunaan Dana Desa, sejak perencanaan sampai dengan pelaksanaan dan evaluasinya bisa optimal. Ke depan desa memiliki data yang bagus, sehingga pembangunan desa bukan berdasarkan keinginan elit tapi berdasarkan masalah dan kebutuhan,” ucap Gus Menteri -sapaan akrab Abdul Halim Iskandar- pada acara Peluncuran Integrasi e-SAKIP Desa dengan Sistem Informasi Desa dan Desa Cinta Statistik di Gedung Negara Kabupaten Sumedang, Jumat (4/6).

BACA JUGA: e-SAKIP Desa Sumedang Luar Biasa, Mendes PDTT Ingin Inovasi Ini Diikuti Daerah Lain

Dia berharap Dana Desa diarahkan untuk menanggulangi kemiskinan. Baru berikutnya menentukan kegiatan yang akan dilaksanakan yang berdampak pada penurunan angka kemiskinan.

Misalnya pembangunan jalan dan embung desa, serta yang lainnya.

BACA JUGA: Ibu dan Anak Asyik Berduaan di Kamar Indekos, Ya Tuhan

"Itu yang saya cari. Itu ada di Sumedang. Saya akan mengusulkan ke Mendagri agar inovasi daerah yang bagus seperti e-SAKIP Desa ini ditampilkan oleh kementerian dan direplikasikan ke daerah lainnya. Model pembangunan yang paling mudah untuk desa adalah replikasi yang disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing," ucapnya.

"Kita berinovasi bagaimana bisa menularkan kebaikan. Siapa yang membuat kebiasaan baik dan kemudian dicontoh itu pahalanya besar," ujar Gus Menteri.

BACA JUGA: Pagi-pagi Sely Riskiani Keluar Rumah, Melihat Plastik Hitam, Penasaran Lalu Teriak Histeris

Pada kesempatan tersebut, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menyampaikan bahwa pada 2018 ketika awal memimpin Sumedang, kondisi kabupaten ini cukup memprihatinkan.

Angka kemiskinan di atas rata-rata Jawa Barat. Angka stunting juga sangat tinggi mencapai 32,20 persen. Demikian juga tingkat perkembangan desa yang diukur oleh Indeks Desa Membangun (IDM), masih ada satu desa tertinggal dan 201 desa berkembang.

“Alhamdulillah setelah kami luncurkan inovasi e-SAKIP Desa, kinerja Pemerintah Desa meningkat signifikan. Demikian juga berbagai indikator pembangunan mengalami perbaikan. Angka kemiskinan dan stunting menurun. Adapun IDM mengalami peningkatan yang mengesankan. Saat ini di Sumedang sudah tidak ada lagi desa tertinggal. Sebaliknya kini ada 31 desa mandiri, 103 desa maju dan 136 desa berkembang,” ungkap Dony.

Digambarkan secara detail, bahwa SAKIP Desa ini mendorong tata kelola Pemerintahan Desa berbasis kinerja dan berorientasi hasil. Ada 3 (tiga) indikator kinerja yang setiap tahunnya diperjanjikan oleh Kepala Desa dan Camat, yakni penurunan angka kemiskinan, penanganan stunting dan peningkatkan kualitas pelayanan publik.

“Kini SAKIP Desa di Kabupaten Sumedang sudah berbasis digital menjadi e-SAKIP Desa dan diintegrasikan ke dalam Super Aplikasi e-office Desa. Semua perangkat desa di Sumedang sudah mempunyai akun e-office dan semua Kepala Desa sudah bisa melakukan tanda tangan digital,” ungkapnya.

Pada acara tersebut hadir juga Kepala BPS yang diwakili Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Setianto. Kepala BPS menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Sumedang karena Kabupaten Sumedang menjadi salah satu percontohan program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik).

Menurutnya, dengan adanya kesadaran akan pentingnya statistik di jajaran aparatur pemerintah desa diharapkan pengelolaan pemerintahan desa ke depan, termasuk transformasi digital di desa, makin berdayaguna. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler