jpnn.com - jpnn.com - Wakil Kepala Direktur Kriminal Khusus Polda Metrojaya AKBP Akhmad Yusep Gunawan menjadi salah satu pembicara dalam diskusi bertajuk Microsoft Digital Transformation Studi di Kawasan di Jakarta, Selasa (28/02).
Dalam kesempatan itu, dia membeberkan pengalamannya menerapkan sistem e-tilang.
BACA JUGA: Kapolri Janjikan e-Tilang Terealisasi Tahun Ini
“Saya saat menjabat Kapolres Kediri 2015-2016 di tengah era transformasi digital dalam rangka memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan masyarakat ikut bertransformasi mencapai misi tersebut dengan menerapkan sistem tilang elektronik (e-tilang) digital pertama di Indonesia,” ujar Yusep.
Menurut Yusep, hal ini diprakarsai Polres Kediri yang didukung oleh Trimaxindo Abadi dan Microsoft Indonesia.
Dia mengatakan, aplikasi e-tilang memungkinkan masyarakat menjalani proses tilang yang transparan.
Pelanggar lalu lintas dapat langsung membayar denda melalui jaringan internet banking. Proses tilang jadi lebih ringkas karena pelanggar tidak perlu lagi datang ke pengadilan untuk membayar denda.
Apabila ada kelebihan, uang denda dimasukkan ke rekening kejaksaan.
Nantinya, akan dikembalikan kepada pengguna jalan yang ditilang.
Sebab, data-data pelanggar sudah tercatat dalam aplikasi e-tilang ini.
“E-tilang ini pilihan dan juga pendidikan. Terkait pelanggaran anak-anak di bawah umur atau masyarakat yang belum menggunakan transaksi ini, kami tetap memfasilitasi,” imbuhnya.
Langkah pertama adalah tindakan simpatik dan mengingatkan.
“Kami tetap memfasilitasi dengan memberikan dua pilihan bisa menggunakan e-tilang dan bisa menggunakan manual, namun demikian masyarakat sekarang sangat antusias menggunakan e-tilang,” ungkap AKBP Yusep.
"Saat ini e-tilang telah dijadikan program nasional oleh korps lalu lintas Mabes Polri yang dipelopori oleh Kapoda Sumatra Selatan Irjen Pol Agung Budi yang juga pejabat Kepala Korlantas Mabes Polri,” tegasnya.
Yusep menerangkan, e-tilang ini sudah mulai diberlakukan di 17 polda se-Indonesia sejak Januari 2017. Sistem itu langsung diresmikan Presiden Jokowi.
“Kendalanya memang ada, namun kami siapkan semua personel yang ada dan seluruh di-back up personelnya, sumber daya manusianya dan tahapan pencapaian sesuai harapan bersama,” ujar Yusep.
Namun, sambung Yusep, tidak ada yang mustahil membangunnya sekarang.
“Sebab, pada psikologis kami dari kepolisian sudah memenuhi standar aman dan melakukan dengan multikemampuan. Kapolri Jenderal Tito Karnavian sangat mendukung program ini sebagai bentuk pelayanan masyarakat, pemangkasan birokrasi dan memerangi pungli yang juga salah satu program Presiden Jokowi,” kata Yusep. (jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ragil