jpnn.com, MEDAN - Empat pemuda asal Aceh ini tergolong nekat. Pasalnya, mereka membantu pelarian empat tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tanjung Gusta, Selasa (20/6), saat sahur.
Mereka datang sambil mengendarai mobil dan menunggu keempat rekannya lolos dari tembok dan jeruji besi dengan memanjat tembok menggunakan kain.
BACA JUGA: Biduan Organ Tunggal Tewas Dikeroyok dan Dilempari Batu, Tragis!
Beruntung, mobil yang mereka tumpangi untuk kabur dari Lapas Tanjung Gusta menabrak rumah warga. Para pelaku dan dua tahanan yang kabur berhasil ditangkap kembali.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting menjelaskan para pelaku berhasil naik ke atap Lapas.
BACA JUGA: Istri Terpaksa Berbuat Terlarang di Rumahnya Lantaran Suami Tak Sanggup Lagi
Kemudian mengeluarkan empat napi menggunakan tali setelah menodong petugas lapas menggunakan senjata tajam. Namun, hanya dua yang berhasil naik ke dalam mobil Avanza hitam Nopol BL 935 AZ.
Mereka adalah Hussaiini (35), napi kasus pembunuhan, masa hukuman 11 tahun, alamat Indrapuri, Aceh besar dan Alhadi (30), napi kasus pembunuhan, masa hukuman 10 tahun, warga Tapak Tuan, Aceh selatan.
BACA JUGA: Foto-foto Insiden Biduan Organ Tunggal Tewas Dikeroyok dan Dilempari Batu
Sementara, dua lainnya Rudi Rahman Bin Rasidin (32) tahun, napi kasus narkoba, masa hukuman 8 (sudah dijalani 3 tahun), warga Jalan Perdagangan, Aceh Selatan dan Muliadi (30) tahun, warga Aceh, masa hukuman 7 tahun tidak sempat melarikan diri karena kaki patah.
Pengejaran pun dilakukan petugas yang langsung melakukan tembakan ke udara. Diduga panik, mobil yang ditumpangi para pelaku malah menabrak rumah warga.
“Sampai di Jalan Lembaga Permasyarakatan depan Perumahan Bali Indah, mobil menabrak pagar rumah warga dan terbalik. Selanjutnya, para pelaku dan dua tahanan dievakuasi dan dibawa ke RS Bhayangkara Medan,” bebernya.
Rina menjelaskan dari empat pelaku yang membantu melarikan diketahui sebagai warga Aceh, bernama Saparuddin (30). Sementara tiga lainnya, belum bisa ditanyai karena luka parah. Mereka adalah Yulis, Muhammad Yusuf dan mirisnya ada satu remaja berusia 15 tahun, F. (nin)
Redaktur & Reporter : Budi