jpnn.com - TASIK – Polres Tasikmaaya serius memberantas berandalan bermotor yang kerap melakukan aksi kriminal.
Bahkan, pada Minggu dini hari (15/3), polisi sampai memburu terduga anggota geng motor itu ke gang-gang perumahan warga di kawasan Sutisna Senjaya, Kota Tasik. Karena para begundal jalanan itu berusaha melarikan diri.
BACA JUGA: Aww...Anak Anggota Dewan dari PKS Cabuli Mahasiswi
Kabag Ops Polres Tasikmalaya Kota Kompol Ricky Lesmana mengatakan pengejaran terhadap para berandalan bermotor itu dimulai dari Jalan Taman Makam Pahlawan (TMP).
Saat itu, polisi yang telah mendapatkan informasi seputar keberadaan berandalan motor. Polisi pun langsung bergerak dan mengejar mereka.
BACA JUGA: Subuh Berdarah, Titi Tewas Usai Disabet Parang di Kepala, Mata dan Bahu
Kawanan berandalan motor itu kabur ke arah Jalan Sutisna Senjaya. Beberapa di antara mereka masuk ke dalam gang dan lari rel kereta api. Polisi tak menyerah. Korps baju coklat ini pun turun dari kendaraan dan mengejar mereka.
Saat pengejaran itu, kata dia, sejumlah warga yang melihat berandalan motor itu, ikut mengejar.
BACA JUGA: HUT ke-82 Persib, Gelar Dangdutan hingga Panjatkan Doa
Usaha warga dan polisi berhasil. Mereka menangkap lima terduga anggota geng motor yang bersembunyi itu, bahkan ada yang bersembunyi di dalam got.
Polisi lalu membawa kelimanya ke Pos Polisi Adipura di Jalan HZ Mustofa. Umumnya, mereka yang masih di bawah umur itu dimintai keterangan.
Sebelum menangkap para begundal jalanan itu, polisi menciduk dua terduga geng motor di Jalan Benda, Tawang, Kota Tasikmalaya, Minggu dini hari (15/3). Mereka tengah mabuk-mabukan bersama teman-temannya.
Saat mengamankan dua remaja di Jalan Benda, polisi mendapati satu diantaranya memakai jaket loreng yang mirip seragam Brigade Mobil (Brimob). Noffan menduga, pemakaian baju loreng itu untuk menakut-nakuti warga.
“Kemungkinan ini digunakan untuk mengelabui masyarakat kalau mereka adalah aparat petugas,” ungkapnya Minggu dini hari di Pos Polisi Adipura.
Sementara itu Gun (16), pemakai jaket tersebut mengaku jaket tersebut milik ayahnya yang bekerja sebagai sopir. Jaket tersebut didapatkan ayahnya, kata dia, sebagai pemberian dari seseorang saat berada di luar daerah.
Gun pun mengetahui bahwa pakaian tersebut merupakan pakaian aparat, namun dia mengaku penggunaan jaket itu bukan untuk mengaku-ngaku sebagai Brimob.
Alasannya memakai jaket loreng itu karena tidak ada lagi jaket untuk dipakainya. “Nggak ada jaket lagi di rumah,” ujarnya di Pos Polisi Adipura. (rga)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Foto Oknum TNI di Pesta Pernikahannya, Tiga Pria Ini Dianiaya Lalu Diikat di Kandang Bebek
Redaktur : Tim Redaksi