jpnn.com - KARIMUN - Puluhan warga asal Tanjungbalai Asahan, Sumatera Utara, menyerang kapal patroli BC 6003 milik Kanwil Khusus DJBC Kepri saat menangkap kapal tanpa nama. Kapal itu bermuatan 700 ballpres atau pakaian bekas dari Malaysia yang akan diselundupkan ke Tanjungbalai Asahan.
”Pada saat kapal BC 6003 berpatroli melakukan pengejaran terhadap kapal tanpa nama di Perairan Tanjung Siapi-api pada Senin (23/5) dini hari. Kapal itu membawa muatan balpres, tiba-tiba di atas kapal sudah ramai warga. Artinya, di atas kapal tersebut tidak hanya ada kru kapal, melainkan sudah bercampur dengan warga dari darat yang naik menggunakan speed boat untuk melakukan pengawalan,” ujar Kabid P2 Kanwil Khusus DJBC Tanjungbalai Karimun, Raden Evi, seperti dikutip dari batampos (Jawa Pos Group), Rabu (25/5).
BACA JUGA: LIHAT Nih, Tim STTAL Juara Opera Van Jalasenastri
Sehingga, katanya, pada saat kapal akan mendekat atau merapat ke kapal yang membawa barang selundupan, mendapatkan perlawanan dari warga dengan menggunakan bom api juga senjata tajam lainnya. Namun, petugas berhasil menguasai kapal tersebut berikut ABK, warga dan muatannya.
Petugas BC menggunakan water canon untuk memadamkan api yang akan dilemparkan ke kapal patroli.
BACA JUGA: Bupati Cianjur Wajibkan Anak Buah Salat Subuh Berjemaah
”Kapal patroli kita sudah diserang dan dilempari warga yang ada di atas kapal. Tapi, petugas berhasil melumpuhkan 23 pelaku. Semuanya berasal dari Tanjungbalai Asahan. Kemudian, juga mengamankan kru kapal yang jumlahnya 9 orang. Jadi total ada 32 orang di atas kapal yang membawa muatan ballpres dengan nilai diperkirakan Rp 2,1 miliar tersebut,” jelasnya.
Dikatakannya, saat ini semua pelaku penyerangan sudah ditahan bersama barang bukti senjata tajam dan obor api siap pakai di Tanjungbalai Karimun. Semua pelaku penyerangan masih dalam pemeriksaan.
BACA JUGA: Dipanggil Penyidik Kejati, Bupati Ini Lebih Memilih ke Jakarta
Hendrik, salah seorang pelaku penyerangan mengaku diminta untuk mencari orang untuk naik ke atas kapal yang membawa muatan balpres oleh Umar.
”Rencananya, jika berhasil kapal sampai di Tanjungbalai Asahan, maka akan diberikan upah sebesar Rp 100 ribu. Hanya saja, upah tersebut belum dibayar. Dan, saya juga berani bersumpah jika barang-barang yang disita petugas BC seperti obor api dan senjata tajam bukan kami yang bawa,” ungkapnya. (san/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ya Ampun! Dua Balita Ditemukan Tewas Mengapung di Kolam Ikan
Redaktur : Tim Redaksi