Edan! Rudal Hajar Pesta Pernikahan, Ini Jumlah Korban Tewas

Rabu, 30 September 2015 – 06:06 WIB
Ilustrasi. Foto: AFP

jpnn.com - SANAA - Serangan salah sasaran koalisi antiteror di Yaman memakan jumlah korban sangat banyak.

Hingga kemarin (29/9), tembakan rudal yang mendarat di dua tenda pernikahan milik seorang simpatisan Houthis di kawasan Al Wahga, Provinsi Taiz, itu telah merenggut 131 nyawa. Sebagian besar di antaranya adalah perempuan.

BACA JUGA: Dahsyatnya Topan Dujuan yang Melanda Taipei, Ini Fotonya…

''Jika jumlahnya memang sebanyak itu, ini bakal menjadi serangan tunggal paling mematikan sejak bermulanya konflik,'' ujar Rupert Colville, jubir Badan HAM PBB di Yaman.

Kemarin PBB masih berusaha mengonfirmasi laporan tersebut. Sebab, saat aksi udara yang dipimpin pasukan Arab Saudi itu dilancarkan pada Senin (28/9), jumlah korban tewas tidak sampai sebanyak itu.

BACA JUGA: Di India Benang pun Kini Jadi Senjata Pembunuh

Menurut salah seorang pejabat medis Yaman, jumlah korban tewas dalam serangan salah sasaran tersebut memang melonjak.

''Sedikitnya ada 80 perempuan yang ikut menjadi korban dalam insiden itu,'' kata pejabat dinas kesehatan provinsi tersebut. Selain perempuan, banyak korban anak-anak dalam serangan yang menuai kecaman dunia itu.

BACA JUGA: WOW... NASA Temukan Air Mengalir dari Masa ke Masa Di Permukaan Planet Mars, Ini Fotonya...

Sekjen PBB Ban Ki-moon mengecam keras serangan salah sasaran tersebut. Diplomat asal Korea Selatan (Korsel) itu mengimbau semua pihak yang terlibat dalam konflik Yaman untuk segera berhenti saling serang. ''Saya sarankan kepada pihak dari dalam maupun dari luar negeri (Yaman) untuk segera menghentikan aksi militer masing-masing,'' paparnya.

Media Yaman melaporkan, serangan udara pada Senin itu menghantam ratusan warga sipil yang tengah menghadiri resepsi pernikahan. Desa kecil di tepi Selat Bab al-Mandab itu pun langsung gempar. Dalam sekejap, tawa riang dan pesta meriah tersebut berubah menjadi tangisan duka. Genangan darah dan serpihan tubuh manusia menjadi pemandangan baru di lokasi pesta.

Saat berita mengenai serangan salah sasaran itu meluas dan menuai kecaman masyarakat internasional, Saudi buka suara. Militer Negeri Petrodolar tersebut menolak bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan sedikitnya 131 warga sipil itu. Padahal, selama enam bulan terakhir, Saudi memimpin aksi udara di wilayah yang diklaim sebagai sarang pemberontak Houthis itu.

''Koalisi tidak melancarkan serangan udara di lokasi tersebut sejak tiga hari terakhir. Informasi ini tidak benar,'' tegas jubir koalisi Saudi.

Namun, di lokasi terpisah, pejabat keamanan Yaman membenarkan adanya serangan udara yang dipimpin pasukan Saudi pada Senin lalu. Pejabat tersebut juga menambahkan, aksi udara Senin lalu itu memang salah sasaran. (AP/AFP/BBC/hep/c15/ami)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Motif Dibalik Serangan Bom Bangkok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler