jpnn.com - jpnn.com - Komplotan aksi curanmor ternyata masih leluasa beraksi di Surabaya.
Buktinya, empat sepeda motor raib dalam kurun waktu kurang dari 24 jam.
BACA JUGA: Gile Lu Ndro..Tawarin Motor Curian ke Pak RT
Berdasar data yang dikumpulkan Jawa Pos, pencurian itu terjadi mulai Rabu malam (1/3) hingga kemarin (2/3).
Area operasi yang disasar pun merata. Dua peristiwa tersebut terjadi di wilayah hukum Polrestabes Surabaya.
BACA JUGA: Curi Motor, Pelaku Dikeroyok Hingga Kritis
Dua sisanya berada di Polres Pelabuhan Tanjung Perak.
Jika ditotal, kerugian empat sepeda motor yang hilang itu hampir Rp 70 juta.
BACA JUGA: Ihihihi... Pelaku Curanmor Tak Berdaya Dirayu Polwan
Dua pencurian motor yang terjadi Rabu malam (1/3) dilaporkan ke Polsek Kenjeran.
Salah seorang korban adalah Nana Lestari. Motor Honda Revo yang diparkir di halaman rumah di kawasan Dukuh Bulak Banteng Timur raib dengan cepat.
Nana menyebut situasi di sekitar rumahnya sebenarnya masih ramai. Maklum saja, pencuri beraksi sekitar pukul 18.30.
"Saya duduk-duduk di depan rumah tetangga. Nggak sampai lihat ada yang masuk rumah," ujar perempuan 24 tahun tersebut.
Namun, beberapa tetangganya melihat saat sepeda tersebut dituntun keluar.
Berdasar keterangan yang terkumpul, pelakunya lebih dari satu orang. "Pakai masker," imbuhnya.
Kawanan pencuri motor juga beraksi di rumah milik Fera Trifika.
Motor Honda Beat keluaran 2015 hilang sekitar pukul 20.30.
"Padahal, jam 7 malam masih ada. Sudah lapor ke Polsek Kenjeran," ungkapnya.
Para pencuri motor juga beraksi dini hari kemarin. Di Tembok Lor IV, pelakunya merusak gembok pagar.
Melihat modus, waktu dan motor yang dicuri, pelaku diperkirakan adalah spesialis pencuri motor.
Ketika pemilik mengetahui motornya telah raib, gembok rumah sudah hilang. Motor yang disasar adalah Honda Beat bernopol L 2096 TY.
Padahal, di sana, ada dua motor lain, yakni Suzuki Shogun dan Jupiter MX.
"Jam 03.00 adik saya masih bangun ngerjakan skripsi. Motor masih ada," cerita korban yang bernama Achmad Yusuf.
Tidak ada saksi yang melihat pencurian itu. Begitu pula dengan petunjuk closed circuit television (CCTV).
Sama sekali tidak ada rumah warga yang dilengkapi kamera pengawas.
Yusuf mengungkapkan, sekitar dua tahun lalu kampungnya juga disasar maling motor.
Aksi curanmor yang terakhir terjadi di sebuah minimarket di Kutisari Selatan.
Sebuah motor Yamaha Vixion milik pegawainya hilang.
Padahal, motor tersebut diparkir di dalam, saat minimarket tutup. Sayang, para karyawan enggan dimintai keterangan oleh wartawan.
Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos, pelakunya juga memutus CCTV.
Dia masuk lewat pintu depan dan tidak merusak gembok.
Melihat modus itu, kuat dugaan pelaku sudah mengenal betul area minimarket tersebut.
Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Ardian Satrio Utomo menyatakan, pihaknya selalu memantau lokasi-lokasi rawan.
"Kami tetap pantau kawasan Suramadu. Memang Kenjeran dan Semampir itu jadi perhatian," terang mantan Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya tersebut.
Senada dengan Ardian, Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga siap memberikan respons terhadap kasus-kasus yang terjadi.
"Saya sudah informasikan ke tim inafis untuk TKP itu (minimarket)," tegas Shinto. (did/c17/git/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah Tertangkap Malah Melawan Polisi, Kelaaarrr...
Redaktur & Reporter : Natalia