jpnn.com, JAKARTA - Kemenko Perekonomian berharap program Closed Loop Agribisnis Hortikultura yang sudah berjalan di Kabupaten Garut, terus berkembang.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Mohammad Rudy Salahuddin berharap program tersebut bisa dijadikan sebagai pilot project di daerah seluruh Indonesia.
BACA JUGA: Closed Loop Salah Satu Solusi Dorong Kepastian Pasar Produk Petani
"Ini kan bisnis model yang baru pilot project untuk close loop terintegrasi dari hulu ke hilir. Nah ini kalau bisa direplikasi ke daerah-daerah lain,” kata dia dalam siaran persnya, Sabtu (27/11).
Menurut Rudy, Closed Loop merupakan program untuk membantu petani melalui ekosistem digital. Dalam program tersebut petani akan memiliki pasarnya sendiri yang lebih menguntungkan.
BACA JUGA: Kementan Dukung Pilot Project Closed-Loop untuk Menghasilkan Produk Hortikultura Berkualitas
"Mereka akan bertani sesuai dengan kebutuhan pasar, sehingga hasil tani yang nantinya dihasilkan bisa langsung diterima oleh off taker sebagai penyalur hasil tani," kata dia.
Rudy menambahkan bahwa program ini bisa direplikasikan ke daerah lain maka akan luar biasa, sehingga petani-petani juga akan sejahtera dengan sistem yang baik.
BACA JUGA: Pertanian Tak Boleh Berhenti, BPPSDMP Kementan Bahas Implementasi Closed Loop
Sementara itu, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan kunjungan dari Kemenko Perekonomian ke salah satu model Closed Loop di kawasan Kecamatan Cikajang tersebut sangat penting.
Nantinya, model tersebut juga akan dikembangkan di daerah lain sehingga diharapkan dapat lebih meningkatkan kesejahteraan petani dan memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat luas.
"Ini modelnya bagus untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan ini bisa diduplikasi di seluruh daerah," katanya.
Sigit Himawan MSc Head of Network Development Department Mewakili CEO Eden Farm mengatakan pengembangan kemitraan closed loop hortikultura dimaksudkan untuk membangun ekosistem rantai pasok dan rantai nilai dari hulu sampai dengan hilir yang terintegrasi dan bersifat end to end model.
"Petani diajarkan budi daya sesuai good agricultural practices dengan memperhatikan pola tanam, pola panen, penanganan pasca panen hingga distribusi dan pemasaran untuk menghasilkan produk berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan pasar," ujar Sigit.
Menurutnya kerja sama dan support untuk program closed loop Eden Farm siap menyerap dan sebagai off taker produk-produk yang dihasilkan oleh para petani.
"Eden farm pun bisa dan siap untuk investasi khususnya di saprodi untuk menunjang budidaya komoditas petani dengan program Farmer's Funding membantu petani dalam biaya pembibitan," tuturnya. (cuy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Djainab Natalia Saroh, Elfany Kurniawan