Di negeri empat musim seperti Polandia, musim sangat berpengaruh terhadap cara berpakaian. Saat memasuki summer seperti ini, saatnya coat tebal ditanggalkan dan jalanan Polandia pun menjadi lebih semarak dengan warna-warni busana khas musim panas.
KETIKA Jawa Pos tiba di Warsawa awal Juni lalu, penampilan warga ibu kota Polandia itu sedikit mengecewakan. Hampir semua perempuan dan laki-laki masih berbalut jaket tebal dan trench coat dari bahan wol yang kurang fashionable.
Maklum, musim panas yang ditunggu-tunggu belum tiba. Matahari belum tampak, angin juga masih dingin, sehingga semua memilih keluar rumah dengan peranti penahan cuaca dingin.
Padahal, jika dilihat dari kacamata fashion, Juni semestinya sudah masuk summer. Di berbagai butik maupun retail store, koleksi yang dipajang sudah summer abis. Tank top warna-warni, blus tanpa lengan, minidress berbagai corak, hingga hot pants menghiasi setiap tubuh maneken yang nampang di etalase.
Namun, dua hari kemudian cuaca berubah drastis. Baru pukul delapan pagi, matahari sudah bersinar cukup terik. Secara otomatis, cuaca juga menghangat meski angin dingin masih sedikit-sedikit bertiup.
"Ini baru summer," gumam seorang perempuan yang tengah menunggu tram di bilangan Rondo Washyngtona, Warsawa. Dia pun melepaskan trench coat cokelatnya.
Munculnya matahari, rupanya, menginspirasi para perempuan Warsawa untuk lebih berani bereksperimen dalam busana. Sepanjang pengamatan, jarang sekali perempuan yang memilih untuk berpenampilan kasual. Hampir semua melek mode dan berusaha tampil semodis-modisnya di luar rumah.
Salah satu ciri perempuan Polandia dalam berpenampilan adalah kuatnya unsur edgy. Mereka bisa memadukan flare skirt yang feminin dengan T-shirt dan jaket kulit warna cokelat atau hitam plus sepatu bot. Ada pula yang memilih memadukan blus bernuansa military yang cute dengan rok denim pendek serta knee high boots.
Jika ingin berpenampilan lebih kasual, mereka akan memilih T-shirt gombrong, hot pants, plus stoking dan bot atau stiletto. Tapi, jika penampilan itu masih dianggap biasa, di bawah hot pants ditambahkan legging cerah. Pokoknya, mix and match yang rasanya tidak lazim gampang sekali ditemukan di sini.
Satu lagi ciri style perempuan Polandia adalah kuatnya unsur warna. Karena masih sesekali hujan dan temperatur drop hingga 10 derajat Celsius, tidak heran masih banyak yang mengenakan blazer atau coat tipis di luar rumah. Nah, warna akan memberi sentuhan yang tidak biasa pada penampilan mereka.
"Warna-warna cerah itu bisa menjadi elemen yang sangat menarik. Penampilan seperti apa pun, kalau ada unsur warna cerahnya sedikit saja, pasti jadi pop. Mencolok," kata Ewelina Murakowska, fashion advisor department store H&M, Warsawa.
"Beranilah bermain-main dengan merah, shocking pink, tangerine, hijau, dan biru muda," lanjutnya.
Karena itu, meski melapisi pakaian dengan blazer dan trench coat, mereka selalu memilih warna-warna yang ngejreng. Tidak banyak warna konvensional seperti cokelat dan hitam. Kalaupun baju hangatnya berwarna netral, sentuhan warna ditambahkan di bagian lain, misalnya, sepatu dan tas.
Demam warna tidak hanya tampak di Warsawa. Kota-kota lain seperti Wroclaw pun seperti ikut merayakan musim panas dengan pilihan busana yang colorful. Di sini mereka bahkan berani melakukan color blocking yang cukup ekstrem. Misalnya, memadukan celana tangerine dengan blazer biru muda.
"Kami sangat menyukai warna-warna terang. Bikin penampilan lebih menyala. Karena itu, trend fashion musim panas di sini selalu mengusung warna-warna mencolok. Saya pikir ini hampir sama dengan tren di kota-kota mode Eropa," papar Ewelina.
"Warna cerah juga dipercaya efektif meningkatkan mood," lanjut dia. (na/c10/diq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Firda Terancam Batal ke Olimpiade
Redaktur : Tim Redaksi