jpnn.com, JAKARTA - Seorang pria paruh baya bernama Edi Sutrisno harus berurusan dengan jajaran Polda Metro Jaya. Sebab, pria dari Desa Tunggul, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur itu mengaku sebagai presiden terpilih yang semestinya dilantik dalam Sidang Paripurna MPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Minggu (20/10).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Ago Yuwono mengungkapkan, Sutrisno mencoba mendekati kawasan Kompleks Parlemen Senayan pada pukul 10.15 pagi tadi. “Pelaku datang dari arah jembatan (restoran) Pulau Dua menuju pintu utama DPR/MPR dengan membawa tas ransel warna cokelat,” kata Argo kepada wartawan, Minggu (20/10).
BACA JUGA: Jelang Pelantikan Presiden, Polisi Temukan Senjata Tajam di Mobil B 1 RI
Saat itu di lokasi ada polisi lalu lintas yang melihat Sutrisno. Petugas pun mendekatinya.
“Dia mengaku dirinya adalah presiden dan meminta kepada pihak kepolisian untuk mendapatkan pengawalan dalam acara pelantikan di Gedung DPR/MPR,” beber Argo.
BACA JUGA: Jokowi Dilantik Lagi, PDIP Tumpengan di Tugu Proklamasi
Selain itu, Sutrisno juga mengaku sudah terpilih menjadi presiden sejak bulan Agustus 2018 namun tak kunjung dilantik. “Pelaku selanjutnya diserahterimakan kepada anggota Intelkam Polda Metro Jaya untuk penanganan lebih lanjut,” tandas Argo.(cuy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan