Jokowi Dilantik Lagi, PDIP Tumpengan di Tugu Proklamasi

Minggu, 20 Oktober 2019 – 20:56 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memotong tumpeng saat tasyakuran pelantikan Joko Widodo - KH Ma'ruf sebagai Presiden - Wapres RI 2019-2024 di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (20/10). Foto: Fathan Sinaga/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar acara syukuran untuk merayakan pelantikan Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin sebagai Presiden - Wakil Presiden RI 2019-2024. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memimpin tasyakuran yang digelar di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (20/10) malam itu.

Potong tumpeng memuncaki tasyakuran itu. Hasto juga menyampaikan kata sambutan dalam tumpengan yang dihadiri sejumlah pengurus teras partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut.

BACA JUGA: Teks Lengkap Pidato Perdana Jokowi sebagai Presiden RI 2019-2024

Politikus asal Yogyakarta itu mengharapkan periode kedua pemerintahan Jokowi menjadi momentum kader PDI Perjuangan untuk mengawal Indonesia menjadi pemimpin dunia. Menurut Hasto, PDIP sebagai kekuatan utama pendukung Jokowi - Ma’ruf harus senantiasa berperan mewujudkan Indonesia menjadi negara adidaya

"Kita kekuatan utama Jokowi - Amin. Bu Megawati Soekarnoputri juga berpesan agar kita bersatu dengan rakyat. Berpesan agar tidak kenal lelah membangun peradaban," kata Hasto di hadapan ribuan kader PDIP yang memenuhi Tugu Proklamasi.

BACA JUGA: Buka Pelantikan Presiden, Bamsoet Soroti Kehadiran Megawati dan SBY

Menurut Hasto, tumpengen itu untuk membawa semangat kemenangan sekaligus mengenang kemerdekaan yang ditandai dengan pembacaan teks proklamasi oleh Bung Karno. Di tempat bersejarah itu pula Hasto menyemangati kader-kader PDIP.

"Dalam pidato Pak Jokowi, nyata-nyata bahwa Indonesia merdeka punya visi internasional, global, melindungi segenap tumpah darah. Bahwa kemerdekaan kita adalah membangun persaudaraan dunia. Karena itu visi kita perlu haluan negara, visi jangka panjang, bagaimana pertanian maju, teknologi maju dan anak-anak maju," kata dia.

Hasto menambahkan, Indonesia merdeka di bawah Presiden Soekarno mampu memimpin negara-negara Asia dan Afrika. Pada 1955, Indonesia menginisiasi Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung.

Hasto juga menginginkan semangat itu hadir dalam kepemimpinan Jokowi. Salah satunya dengan pembenahan sumber daya manusia.

"Kita bukan bangsa pengemis, pemohon atau peminta-minta. Kita adalah bangsa yang berdiri di atas kaki sendiri," tegas Hasto.

Di samping itu, Hasto juga menginginkan susunan menteri di kabinet mendatang solid dan memiliki niat tulus dalam membangun bangsa. Politikus kelahiran 1966 yang berulang tahun setiap 7 Juli itu mengingatkan menteri-menteri pembantu Presiden Jokowi di kabinet yang akan datang tidak membangun citra demi Pemilihan Presiden 2024.

"Tak perlu saling jegal. Menjadi menteri adalah menjadi pembantu presiden. Bukan untuk kibarkan bendera untuk Pemilihan Presiden 2024. Kalau niatnya seperti itu, kita bulat suarakan tidak usah dimasukkan dalam kabinet," kata Hasto.(tan/jpnn) 


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler