Edo Dekati Feby Karena Tertarik Hartanya

Senin, 03 Februari 2014 – 23:10 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Tersangka Asido April Parlindungan Simangunsong atau biasa disapa Edo, mengaku selama ini dekat dengan almarhum Feby Lorita hanya karena tertarik dengan harta milik korban.

Namun pembunuhan yang dilakukan bukan direncanakan karena ingin menguasai harta korban. Tapi semata-mata perbuatan spontan akibat percekcokan di antara keduanya.

BACA JUGA: Tak Dinikahi, Siswi Ini Laporkan Pacar ke Polisi

“Pengakuan Edo, senang dengan korban hanya pura-pura. Dia hanya senang dengan materinya. Edo mengaku lebih senang dengan perempuan lain berinisial EC yang saat ini masih berstatus pacaran. Jadi mereka belum menikah,” ujar kuasa hukum Edo, Djarot Widodo di Jakarta, Senin (3/2).

Menurut Djarot, hubungan perkenalan tersangka dengan korban bermula sejak beberapa waktu lalu, dari seringnya Edo merental mobil korban. Sejak itu terjalin hubungan dekat di antara keduanya.

BACA JUGA: Perempuan Tewas Ditusuk-tusuk, Leher Dijerat

“Hubungan awalnya begitu. Mungkin entah karena korban suka sama tersangka, atau mungkin atas bujuk rayu tersangka, mereka semakin dekat,” katanya.

Dari kedekatan tersebut, antara korban maupun tersangka beberapa kali terlihat jalan bersama. Bahkan beberapa hari sebelum peristiwa terjadi, keduanya masih berjalan-jalan bersama. Namun pada saat itu terjadi percekcokan di dalam mobil. Karena emosi, tersangka sampai memukul korban hingga gigi korban patah.

BACA JUGA: Sopir Dibacok, Dump Truck Dipreteli lantas Dijual

“Nah saat itu korban menuntut tersangka harus membayar biaya perobatan sebesar Rp 10 juta. Kemungkinan dia (tersangka) bingung. Lalu menjanjikan saja akan dibayar. Karena tersangka tidak memiliki uang, dibawalah korban ke tempat kakak tersangka di Citayam, Bogor, Jawa Barat. Tapi kakaknya tidak ada di rumah,” ujarnya.

Percekcokan antara keduanya kata Djarot, kembali terjadi. Karena tidak terima dengan kata-kata korban, tersangka kembali memukul korban. Saat korban terjatuh, tersangka menghabisi nyawa korban dengan menghujamkan pisau yang ada di rumah tersebut ke leher korban.

“Nah setelah korban tewas, dia bingung. Makanya mayat korban terus dibawa-bawa dalam bagasi mobil milik korban. Si Daniel (tersangka lainnya yang merupakan saudara kandung Edo, red), baru mengetahui kasus tersebut empat hari kemudian. Jadi perannya hanya membantu dan mengetahui peristiwa pembunuhan tapi tidak memberi tahu kepada aparat keamanan,” katanya.

Kasus ini menurut Djarot, kini masih ditangani Polres Jakarta Timur. Namun dalam waktu dekat akan segera dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.

“TKP (tempat kejadian perkara) pembunuhan itu kan di Citayam, Depok. Karena itu di luar yuridiksi Polres Jakarta Timur, makanya kasus dilimpahkan ke Polda untuk penanganan selanjutnya,” katanya.

Saat ditanya identitas lengkap tersangka, Djarot mengaku Edo dan saudaranya Daniel merupakan kelahiran Jakarta. Tapi masih memiliki banyak keluarga di Sumatera Utara. Karena itu tidak heran sesaat setelah melakukan pembunuhan tersangka melarikan diri Pematang Siantar, Sumatera Utara.

Peristiwa pembunuhan baru terungkap setelah Feby Lorita ditemukan tewas mengenaskan dengan luka di bagian leher, di dalam bagasi mobil Nissan March Nopol F 1356 KA yang terparkir di samping TPU Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (22/1) lalu.

Dari peristiwa ini, polisi akhirnya berhasil menangkap Daniel di sekitar Taman Mini, Jakarta Timur, Sabtu (1/2). Dari keterangan tersangka, kepolisian kemudian mengembangkan penyelidikan dan bahkan mengirim tim ke Sumut. Edo akhirnya tertangkap Minggu (2/2) dini hari dari kediaman ompung (kakeknya) di Rambung Merah, Pematang Siantar. Kemudian pada Minggu pagi langsung dibawa ke Jakarta.(gir/jpnn)    

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Praktik Mesum Bermodus Bobok Sore Kian Marak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler