jpnn.com, JAKARTA - Pesohor yang selama ini tampil sebagai presenter televisi, Indra Herlambang memberikan tips dan strategi bagaimana menembus perguruan tinggi negeri ternama.
Selain itu, dia juga berbagi tips tentang bagaimana menjalankan studi dan kemudian hibby atau passion yang bisa mendukung karir sesudah selesai kuliah.
BACA JUGA: Ketua MPR Mengapresiasi Prestasi Siswa SMAN 8 Jakarta di Masa Pandemi Covid-19
“Tiga hal harus diperhatikan; passion, plan, dan parent. Semua itu akan memudahkan kita dalam menempuh studi di perguruan tinggi,” ujar Indra Herlambang ketika berbagi pengalaman dalam acara puncak Edufair Part 1 Big Hopes Big Stories-Alumni Talks (HARAPAN) yang digelar SMAN 8 Jakarta secara daring, Jumat siang-petang (30/7/2021).
Dalam acara yang diikuti sekitar 300 siswa dan orang tua ini, Indra yang juga alumni SMAN 8 Jakarta menjelaskan bagaimana passion atau kesukaan kita atas bidang studi tertentu, lalu merencanakan setelah lulus mau ke mana atau ingin bekerja sebagai apa.
Setelah itu, perlu juga mendiskusikan dengan orang tua.
“Sering kali dalam pemilihan bidang studi, keinginan kita dan orang tua berbeda. Orang tua punya alasan dan kita juga punya keinginan.Makanya harus ada kompromi. Agar tidak stress, kita harus meyakinkan orang tua atas pilihan program studi dan universitas yang akan dipilih,” ujarnya.
BACA JUGA: Ayo, Dukung Siswi SMAN 2 Madiun agar Menjadi Juara IFLC di Jerman
Kepada adik-adik yang masih duduk di klas XII, Indra yang kemudian menyelesaikan studi di Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB dan lulus cum laude ini menyarankan agar kita cepat beradaptasi menghadapi situasi yang kerap tak menentu seperti saat ini.
“Bila kita mampu cepat beradaptasi, baik studi, kerjaan, karir dan sebagainya akan mudah teratasi apabila ada kendala,” kata Indra yang kini juga tengah mengembangkan sekolah puclic speaking.
Selain Indra Herlambang, alumni yang berbicara di forum ini adalah Eko Susetyono Senior Executive Vice President, BUMN Pegadaian, yang mengungkapkan bagaimana pengalaman saat memilih program studi dan bekerjadi berbagai bidang hingga akhirnya berlabuh di BUMN Pegadaian.
Selanjutnya ada CEO Schoters, Radyum Ikono, alumni yang memberikan konsultasi tentang bagaimana menulis essay yang bagus untuk menembus peguruan tingi pilihan di luar negeri.
Pegang Amanah
Alumni SMAN 8 tahun 1984, Eko Susetyono yang kemudian menyeleaikan S1-nya di IPB Bogor menceritakan kenakalan-kenakalan khas anak SMA 8.Misalnya sering terlambat mengikuti upacara bendera setiap Senin.
“Saya ketika itu sering lompat pagar, bukan lompat pagar untuk bolos, tapi untuk mengikuti upacara bendera karena sering telat. Ujungnya saya dihukum, hehehe,” ujarnya.
Soal studi dan karier, Eko mengaku menjalani dengan senang hati, mesi banyak lompatan-lomptan yang dilalui.
Artinya tidak fokus hanya pada stau bidang saja. Tak ayal, dia pernah mendalami manajemen risiko, bekerja di bank, dan akhirnya masuk BUMN.
Kepada adik-adik yang akan masuk perguruan tinggi, Eko yang menyelesaikan gelar MBA di Washington DC, AS ini menyarankan agar kita semua amanah dalam menjalankan kehidupan baik studi maupun bekerja, jika tidak aman, maka hidup tidak akan berarti.
“Kita juga harus punya komitmen yang tinggi, jangan egois, perbanyak teman dan jaringan, terakhir harmoni dalam kehidupan,” paparnya.
Siswa yang mengikuti Edufair Part I ini juga mendapat bekal pelajaran dan pengalaman dari alumni yang juga CEO Schoters, Radyum Ikono bagaimana membuat essay yang menjadi syarat penting jika ingin mendaftar ke perguruan tinggi luar negeri. Juga di dalamnegeri seperti program talent scouting.
Kepala Sekolah SMA N 8 Jakarta, Rita Hastuti dalam sambutannya mengatakan tujuan sudah diniatkan, harapan sudah dibentangkan.
Pengalanan para Alumni sudah diceritakan. Begitu juga teknik dan strategi tuntas sudah disampaikan. Inspirasi sudah didapatkan. Dukungan orang tua pun sudah direntangkan. Ekosistem sekolah sangat menguntungkan.
“Jadi apa lagi? Rajawali emas 2022 berlarilah mendaki prestasi di bukit duri. Legacy angkatan tahun ini musti dilanjutkan. Jika tahun ini 99,45 % diterima di PTN top Indonesia, PTLN top dunia, PTS favorit. Tahun depan musti menjadi 100 %. Manfaatkan semua kesempatan yang ada. Raih cita-cita, menggapai asa,” pinta Kepala Sekolah.(fri/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Friederich