Edufecta Jadi Sistem Pembelajaran Daring Kampus Swasta Indonesia

Kamis, 14 Januari 2021 – 23:55 WIB
Edufecta. Foto: Edufecta

jpnn.com, JAKARTA - PT Technomedia Interkom Cemerlang dipercaya Asosisasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) mengembangkan platform pembelajaran daring untuk seluruh kampus swasta.

Salah satu anak usaha dari PT. IndoSterling Technomedia ini nantinya menyiapkan Edufecta sebagai portal e-learning untuk digunakan kepada empat ribu lebih perguruan tinggi swasta yang menjadi anggota APTISI.

BACA JUGA: Ketua DPD: Program Kampus Merdeka Alat Uji Kemandirian Belajar Mahasiswa

Direktur PT Technomedia Interkom Cemerlang Aguswahyudi Steven mengapresiasi adanya kerja sama yang telah dilakukan dengan APTISI ini.

Dia berharap kerja sama itu menjadi kontribusi nyata dalam mengembangkan pendidikan tinggi di Indonesia.

BACA JUGA: Siswa SMK Bisa Pilih Kampus Negeri Lewat 5 Jalur Ini, Mohon Disimak!

“Disepakatinya nota kesepahaman antara PT Technomedia Interkom Cemerlang dengan Asosisasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) menunjukkan kepercayaan asosiasi terhadap sistem pembelajaran daring Edufecta yang dikembangkan oleh anak bangsa,” ujarnya, Rabu (13/1).

Edufecta sendiri merupakan portal e-learning bagi kalangan profesional, sebagai pelengkap untuk proses pembelajaran dan pelatihan korporasi yang lebih efektif dan efisien.

Portal itu menggunakan kombinasi media audio visual dalam modul pembelajaran guna meningkatkan kemudahan penggunaan dan efektivitas pembelajaran.

Steven menjelaskan, di dalam Edufecta nantinya dilakukan dua metode sistem pembelajaran online, yakni synchronous (live interactive) serta asynchronous (recorded).

Untuk metode pembelajaran, kata Steven, akan disesuaikan kembali dengan kondisi infrasturuktur jaringan internet di setiap wilayah anggota APTISI yang nantinya dibagi menjadi tiga wilayah.

“Untuk Jawa dan kota besar lainnya akan menggunakan metode pembelajaran synchronous. Untuk di luar Pulau Jawa menggunakan kombinasi metode pembelajaran synchronous dan asynchronous,” kata dia.

Dia menjelaskan, untuk Indonesia bagian timur menggunakan metode pembelajaran asynchronous. (jos/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kampus   edufecta  

Terpopuler