Edukasi Investasi Aman, Fatayat NU Bermain Saham

Jumat, 10 Februari 2017 – 14:25 WIB
Edukasi Investasi Aman, Fatayat NU Bermain Saham. Foto: Fatayat NU

jpnn.com - jpnn.com - Pimpinan Pusat Fatayat Nahdatul Ulama (NU) bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar acara pembukaan perdagangan saham, Jumat (10/2).

Perwakilan pengurus PP Fatayat NU dan kader Fatayat NU dari DKI Jakarta hadir dalam acara yang digelar di main hall BEI itu.

BACA JUGA: Bank Wakaf Ditargetkan Terbentuk Pertengahan 2017

“Acara ini merupakan rangkaian dari program Ngaji Investasi PP Fatayat NU dengan BEI di beberapa wilayah yang bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat luas tentang berinvestasi yang legal dan aman, terutama memperkenalkan investasi saham syariah,” kata Ketua Umum Fatayat NU Anggia Ermarini.

Selama ini, investasi saham dianggap tidak terjangkau dan hanya dilakukan figur atau perusahan bermodal besar.

BACA JUGA: Literasi dan Inklusi Syariah Masih Rendah

Bagi sebagian umat Islam, hukum berinvestasi saham bahkan dianggap masih abu-abu.

Pemahaman tersebut lahir karena minimnya informasi mengenai berinvestasi saham.

BACA JUGA: JI-IFC, Langkah Awal Bawa Indonesia Pusat Syariah Dunia

Termasuk investasi saham syariah dan bagaimana kerangka hukum Islam menjamin keabsahannya.

“Penyebaran informasi yang masif terkait investasi saham syariah saat ini sangat penting. Tidak hanya agar masyarakat mempunyai alternatif berinvestasi yang aman dan menguntungkan, tetapi juga karena semakin maraknya model investasi yang merugikan masyarakat atau yang kita kenal dengan investasi bodong,” imbuhnya.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat lebih dari 250 investasi yang tidak terdaftar, walaupun itu belum tentu ilegal.

Maraknya investasi bodong tersebut juga tidak hanya terjadi di kota-kota besar, tetapi juga sampai ke pelosok pedesaan.

Masyarakat yang bekerja keras mendapatkan uang di desa dengan mudah tergiur oleh penipuan berkedok investasi.

“Ngaji investasi yang digagas oleh PP Fatayat NU dan BEI di sejumlah wilayah di Indonesia ini sangat strategis untuk menyelematkan masyarakat dari penipuan-penipuan berkedok investasi, dan sebagian besar korban penipuan tersebut adalah warga NU terutama kader-kader Fatayat NU,” tambah Anggia.

Pengamat ekonomi Gunawan Banjamin sempat mengatakan bahwa sebagian besar korban investasi bodong adalah perempuan. 

Kerentanan perempuan terhadap penipuan investasi bodong dikarenakan sebagian besar mereka menjadi pemegang keuangan keluarga.

Namun, mereka tidak memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk berinvestasi, ditambah dengan minimnya informasi berinvestasi yang benar dan legal.

“Fatayat NU mendorong perempuan untuk memiliki kemandirian ekonomi, seiring dengan hal tersebut maka Fatayat NU juga bertanggung jawab membekali perempuan dalam mengelola perekonomiannya melalui investasi termasuk investasi saham syariah ini,” tambahnya.

Anggia sangat berharap program ini mampu memberikan alternatif berinvestasi yang aman dan menguntungkan bagi perempuan.

Selain itu, memberikan kontribusi bagi kemandirian ekonomi perempuan melalui Fatayat NU. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Laba Unit Usaha Syariah Bank NTB Melesat 37 Persen


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
syariah  

Terpopuler