jpnn.com - JAKARTA--Bencana kabut asap dan kebakaran hutan yang melanda diberbagai wilayah tanah air beberapa waktu lalu membuat kawasan hutan termasuk yang dilindungi rusak. Kondisi ini menggugah banyak kalangan turun tangan.
Salah satunya adalah kelompok mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang melakukan gerakan penghijauan melalui penanaman kembali di lokasi terdampak.Mereka berupaya menghijaukan kembali lahan kawasan hutan lindung Kampung Sukawarna, Parangpang, Jawa Barat, yang terbakar.
BACA JUGA: Patut Dicontoh, Sekolah Siapkan Laptop dan Genset Cadangan
"Bukan sekadar penghijauan, kegiatan ini juga upaya memberikan edukasi kepada masyarakat dan generasi muda seperti pelajar secara dini agar mencintai lingkungan sekitarnya," kata M Mufti Sumaryadi, ketua panitia Himpunan Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial UPI dalam keterangan resminya, Minggu (3/4).
Karenanya, lanjut Mufti, kegiatan ini bukan hanya melibatkan mahasiswa UPI saja, tetapi juga pelajar dan masyarakat umum di sekitarnya. Hutan Sawarna sendiri termasuk kawasan yang terbakar akibat musim kemarau berkepanjangan dan dampak El Nino tahun lalu.
BACA JUGA: Di Daerah ini Naskah UN Masih Kurang Lho..
"Sengaja kawasan ini dipilih untuk memulihkan kembali lahan yang terdegradasi di area hutan lindung tersebut," lanjutnya.
Sementara itu, Direktur APP-Sinar Mas, Suhendra Wiriadinata mengapresiasi upaya pemulihan lahan bekas kebakaran lahan dan hutan (karlahut) pada 2015, melalui kegiatan tanam pohon tersebut. Menurutnya, kegiatan ini bisa jadi inspirasi bagi masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan.
BACA JUGA: KABAR GEMBIRA: Program Beasiswa Unhan Bagi Masyarakat, Ini Persyaratannya
“Semoga niat baik ini menjadi inspirasi untuk memulihkan kembali kawasan lahan dan hutan yang terdegradasi di Indonesia," ujarnya.
Kebakaran hutan yang terjadi pada 2015 salah satunya merupakan akibat musim kemarau berkepanjangan diikuti fenomena El Nino. Salah satunya areal hutan lindung di Provinsi Jawa Barat. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Masih banyak Sekolah Berintegrita‎s Rendah
Redaktur : Tim Redaksi