jpnn.com, MEDAN - Edy Rahmayadi benar-benar percaya diri bisa memenangi Pilgub Sumut 2018.
"Kalau dihitung pakai matematika, apa pun dalilnya, harusnya KPU sudah melantik saya jadi gubernur. Namun, ternyata harus menunggu sampai tanggal 27 Juli nanti waktu pemilihan," kata Edy saat acara Sarasehan Ormas Trikarya Golkar di Hotel Four Points, Medan, Rabu (24/1).
BACA JUGA: Konon Golkar Ogah Biayai Munaslub dengan Uang Rasuah
Sambil bercanda, Edy mengaku stres karena mendapat banyak dukungan.
Ketua umum PSSI itu juga mengaku bangga karena didukung Partai Golkar.
BACA JUGA: Survei Terkini: PAN dan Hanura Terancam Terlempar dari DPR
"Partai terbesar di Indonesia saat ini memercayakan pada saya. Dari tadi saya duduk di situ melamun," kata Edy.
Dalam kesempatan itu, Edy juga membeberkan keberhasilannya mendapat dukungan dari Golkar.
BACA JUGA: Sidang Suap Bakamla Ungkap Aliran Uang ke Munaslub Golkar
Padahal, awalnya Golkar mendukung Tengku Erry Nuradi dan Ngogesa Sitepu.
“Setya Novanto (ketum DPP Golkar waktu itu) bilang kalau itu sudah keputusan partai,” kata Edy.
Edy kemudian menemui Gerindra, PKS, dan PAN. Partai-partai itu kemudian menyatakan bersedia memberikan dukungan.
Jika kursi tiga partai itu digabung, persyaratan mendaftar ke KPU sudah terpenuhi.
Namun, Golkar akhirnya banting setir mendukung Edy dan Ijeck
Setelah itu, Hanura dan Nasdem juga mendukung Edy sehingga kursi menjadi 60.
"Percayalah, saya tak akan bikin malu kuning ini. Saya akan pertanggungjawabkan harga diri saya. Saya akan besarkan nama kuning ini meskipun sudah besar," kata Edy. (pra/jpc/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kahar: Yang Tunjuk Saya Airlangga, Bukan Novanto
Redaktur : Tim Redaksi