jpnn.com, JAKARTA - Desakan masyarakat kepada Edy Rahmayadi agar meletakkan jabatannya sebagai ketua umum PSSI semakin besar setelah Timnas Indonesia gagal total pada Piala AFF 2018.
Tanda pagar #EdyOut pun sempat menjadi trending topic di Twitter. Para penonton yang menyaksikan laga Indonesia versus Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (25/11), juga menyuarakan hal yang sama.
BACA JUGA: Andie Peci: Lek Boso Suroboyone gak Duwe Rego
Mereka berkali-kali meneriakkan kata Edy Out ketika Hansamu Yama dan kawan-kawan berjuang di tengah lapangan.
Publik semakin muak karena Edy enggan memilih jabatan antara gubernur Sumatera Utara dan ketum PSSI.
BACA JUGA: Pernyataan Lugas Gatot Ditujukan ke Edy Rahmayadi
''Undang-undang tidak melarang. Namun, secara kepatutan itu tidaklah benar,'' kata Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto, Sabtu (24/11).
Dia pun menyayangkan sikap Edy yang mengendalikan roda organisasi PSSI dari Sumut.
BACA JUGA: 4 Masalah Besar Sepak Bola Indonesia di Era Pak Edy
''Masa ketua PSSI dirangkap dari jauh. Komunikasi memang sudah maju, tetapi tidak maksimal,'' lanjut Gatot.
Gatot juga meminta Edy tidak menggunakan dalih memegang amanat rakyat demi mempertahankan kursi ketum PSSI hingga 2020.
''Jangan keliru. Itu bukan amanat rakyat, tetapi amanat klub dan voters. Kalau bisa, milihlah. Memangnya di Indonesia tidak ada lagi orang yang sanggup mengurus PSSI?'' ujar Gatot.
Pentolan Bonek Andie Peci juga melontarkan desakan serupa. Menurut dia, timnas tidak kunjung menuai prestasi sejak Edy menjabat sebagai ketum PSSI.
Dia mengakui Timnas U-16 memang berhasil menjuarai Piala AFF U-16. Namun, prestasi timnas senior tidak kunjung membaik.
''Junior sedikit lebih maju karena tidak terkontaminasi klub,'' jelas pria bernama asli Andi Kristanto itu. (rid/nia/gil/c19/ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Memang Tidak Ada Lagi Orang yang Sanggup Mengurusi PSSI?
Redaktur : Tim Redaksi