jpnn.com - jpnn.com - Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengatakan, elektabilitas pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat menujukkan trend kenaikan sepanjang November 2016 hingga Januari 2017.
Padahal, sebelumnya elektabilitas pasangan petahana itu sempat terus turun akibat kasus dugaan penistaan agama.
BACA JUGA: Agus Unggul di Barat dan Timur, Ahok di Utara dan Pusat
"Elektabilitas Ahok-Djarot rebound. Setelah sebelumnya mengalami penurunan drastis, kini mengalami trend naik," ujar Hanta saat merilis hasil survei di salah satu hotel, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Kamis (19/1).
Menurut Hanta, dari hasil survei yang dilakukan 9-13 Januari, Poltracking menyimpulkan trend naiknya elektabilitas Ahok-Djarot disebabkan antara lain, pengaruh elektoral kasus penistaan agama mulai melemah.
BACA JUGA: Relawan Anies-Sandi Semakin Bergairah
"Jadi tidak lagi berpengaruh signifikan terhadap elektabilitas. Penyebab lain, pemilih psikologis mulai melihat perubahan pada sikap Ahok dari sikap awal yang terkesan kasar menjadi relatif lebih santun dan terkontrol.
"Selain itu, tingginya tingkat kepuasan kinerja Ahok-Djarot juga berpengaruh terhadap stabilnya elektabilitas," ucap Hanta.
BACA JUGA: Anies-Sandi Tertinggi, Ahok-Djarot Tersingkir
Sebelumnya, Hanta membeber tingkat elektabilitas Ahok dari survei yang dilakukan di Januari mencapai 28,88 persen. Sementara di November 2016 lalu hanya mencapai 22 persen.
Perolehan Ahok di Januari lebih rendah dari elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang mencapai 30,25 persen.
Namun lebih tinggi dari elektabilitas Anies Baswedan-Sandiaga Uno 28,63 persen.
Survei mengunakan metode multi-stage random sampling. Jumlah responden 800 orang dengan margin of error lebih kurang 3,46 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Tujuan survei untuk melihat persepsi dan prilaku masyarakat dalam Pilkada DKI 2017.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Asoi... Dewi Persik dan Ahok Berpelukan, Nih Fotonya
Redaktur & Reporter : Ken Girsang