Efek Oposisi Jadi Salah Satu Faktor Kemenangan PDIP

Rabu, 09 April 2014 – 16:47 WIB

jpnn.com - JAKARTA - PDI Perjuangan akan menjadi pemenang pemilihan umum legislatif (pileg). Direktur Indonesian Public Insitute (IPI) Karyono Wibowo menyataka ada tiga variabel yang membuat PDIP menang.

Faktor pertama, karena selama ini PDIP menjadi oposisi di pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Efek oposisi itu mampu mendulang suara PDIP karena kepuasan publik terhadap kinerja SBY-Boediono menurun.

BACA JUGA: Puluhan Tahanan Bareskrim Nyoblos

Karyono menjelaskan, kemenangan PDIP juga dipengaruhi efek Jokowi‎ dan faktor mesin politik partai berlambang kepala banteng moncong putih itu yang terus bergerak ke masyarakat.

Pertama, karena efek oposisi PDIP selama pemerintahan SBY-Boediono. Efek oposisi mampu mendulang suara PDIP karena kepuasan publik terhadap kinerja SBY-Boediono menurun.
Kedua, efek Jokowi berhasil meningkatkan dukungan suara untuk PDIP, dan Ketiga karena faktor mesin politik partai "moncong putih" yang bergerak ke bawah.

BACA JUGA: Demokrat Hanya 5 Suara, PKPI Jadi Juru Kunci

‎Sedangkan, lanjut Karyono, posisi kedua ditempati Partai Golkar. Untuk posisi ketiga, kata dia, akan diperebutkan Partai Gerindra atau Partai Demokrat.

Karyono menjelaskan, Partai Golkar diuntungkan oleh kekuatan sistem dan basis massa Golkar di era Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto. Sementara di posisi ketiga kecenderungannya akan ditempati oleh Partai Gerindra bersaing dengan Demokrat.

BACA JUGA: Demokrat Merosot karena Banyak Tersangkut Korupsi

"Naiknya suara Gerindra lebih disebabkan karena figur Prabowo Subianto. Sementara Demokrat melorot tajam dari posisi pemenang pemilu 2009 menjadi partai papan tengah," tandas Karyono.‎ (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dekati Semua Partai, PAN Belum Putuskan Koalisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler