Effendi Simbolon Baru Sibuk Urus Laporan Harta

Rabu, 28 November 2012 – 08:00 WIB
MEDAN - Effendi Simbolon merupakan satu-satunya cagub Sumut yang hartanya belum pernah terdata di KPK. Data pundi-pundi kekayaannya sebagai anggota DPR PUN tidak ada dalam database Laporan Harta Penyelenggara Negara (LHKPN) di lembaga antirasuah itu.

Ketua Tim Kampanye Pasangan Effendi Simbolon-Djumiran Abdi, Ruben Tarigan tak menampik soal laporan kekayaan yang belum disetorkan. "Kita sekarang sedang bekerja, mengumpulkan data dan berkas-berkas kepemilikan harta kekayaan yang dibutuhkan untuk pelaporan ke KPK," cetus Ruben Tarigan yang juga fungsionaris DPD I PDIP Sumut ini.

Ditegaskannya, berkas-berkas harta kekayaan Effendi Simbolon-Djumiran Abdi baru akan dilaporkan ke KPK selambat-lambatnya pada Jumat (30/11) pekan ini.

"Jadi belum dilaporkan karena kita masih menghitung, mengumpulkan data dan berkas-berkasnya. Karena ada aset bergerak dan tidak bergerak, terlebih ada yang di Kalimantan dan juga Jakarta. Perlu perhitungan detail dan rinci. Kita akan melaporkan secara bersamaan punya Pak Effendi dan sekaligus milik Pak Djumiran Abdi. Paling lambat tanggal 30 November nanti. Karena batas penyerahannya ke KPU Sumut itu kan tanggal 1 Desember. Ya, paling lambat kita serahkan ke KPK secara bersamaan tanggal 30 November nanti," terang Ruben.

Effendi Simbolon sendiri, ketika berupaya dikonfirmasi Sumut Pos (Grup JPNN) via seluler ke nomor ponsel pribadinya, tidak bersedia memberi jawaban. Sementara pasangannya, Djumiran Abdi malah memberikan pernyataan berbeda dengan tim kampanyenya. Dia mengatakan telah melaporkan hartanya ke KPK.

"Sudah diserahkan. Itu semalam (Senin 26/11, Red) diserahkannya ke KPK," aku Djumiran Abdi yang mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut ini.

Ketika disinggung, apakah laporan harta kekayaannya ke KPK bersamaan dengan laporan harta kekayaan milik pasangannya, Effendi Simbolon? Untuk pertanyaan itu, Djumiran Abdi secara tegas menyatakan, laporan harta kekayaannya ke KPK secara personal.

"Itu laporan saya, tidak bersamaan dengan Pak Effendi. Laporan saya sendiri dan Pak Effendi lain sendiri juga. Coba tanya ke anak saya (Aulia Andri, Red). Dia yang tahu soal itu," katanya lagi.

Kemudian, saat berapa nominal harta kekayaan miliknya yang dilaporkan ke KPK dan kapan waktu tepatnya, apakah pagi, siang atau sore hari, Djumiran malah mengaku tidak tahu.

“Yang tahu itu anak saya, ditanya ke dia saja. Saya tidak ingatlah berapa total keseluruhannya. Yang tahu waktunya juga anak saya. Dia yang melaporkan ke sana, saya tidak ikut ke sana (KPK, Red). Persyaratan itu memang harus diikuti, karena sudah ketentuannya. Sekarang saya lagi di luar kota," ungkap Djumiran sembari mengakhiri pembicaraan dan menutup telepon seluler. (sam/ari)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilkada Picu Konflik di Kawasan Transmigrasi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler