JAKARTA - Pasangan calon gubernur Sumatera Utara (Sumut), Effendi Simbolon - Djumiran Abdi hanya mendapatkan posisi dua berdasarkan hasil perhitungan cepat (quick count). Padahal, pasangan cagub yang dijagokan PDIP saat masa kampanye didukung Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.
Gubernur yang biasa disapa Jokowi itu pun tak masalah dengan kekalahan Effendi-Djumiran. Ia merasa tidak rugi telah mendukung kampanye rekan satu partainya itu. "Ini kalah dan menang kan urusan figurnya, kalau saya itu apa sih, saya datang karena diundang saja," kata Jokowi kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (7/3).
Jokowi tidak mau berspekulasi soal faktor kekalahan pasangan Effendi-Djumiran yang didukungnya. Ia enggan menanggapi pendapat yang menyebutkan bahwa popularitasnya ternyata gagal membawa pasangan cagub jagoan PDIP menang di pilkada.
Mantan Wali Kota Surakarta itu menjelaskan, dirinya bersedia menjadi juru kampanye (jurkam) atas dasar pertemanan. Ia juga menegaskan bahwa kegiatannya sebagai jurkam dilakukan saat cuti. "Lah wong temen, saya bantu diminta cuma setengah hari, masa nggak datang," imbuh politisi PDIP itu.
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah dua kali menjadi jurkam bagi rekan satu partainya. Sebelum berkampanye untuk Effendi-Djumiran, Jokowi telah lebih dulu turun kampanye untuk pasangan Rieke-Teten di Pilkada Jawa Barat.
Pada Pilkada Jabar dukungan Jokowi juga gagal memberikan kemenangan. Pasangan calon nomor lima itu dikalahkan pasangan incumben Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Cara Demokrat Mencari Pengganti Anas
Redaktur : Tim Redaksi