Effendi Simbolon Soroti Kinerja 4 Menteri, Salah Satunya Sri Mulyani

Sabtu, 08 Februari 2020 – 17:39 WIB
Menkeu Sri Mulyani. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDIP Effendi Simbolon menyoroti beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju yang menurutnya tidak bekerja maksimal selama 100 hari kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo - Maruf Amin.

Menurut Effendi, terdapat beberapa menteri Jokowi yang perlu dievaluasi dari jabatannya.

BACA JUGA: Beginilah Reaksi Jokowi saat Diteriaki Para Pelajar di Lokasi Penanaman Pohon di Acara HPN 2020

Effendi mengatakan, Jokowi memiliki banyak program di bidang ekonomi yang sangat bagus. Namun, program itu tak didukung dengan menteri di bidang perekonomian.

Effendi kemudian meminta perlunya evaluasi kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani. Sebab, Sri Mulyani dianggap tidak memiliki nilai jual di mata pasar.

BACA JUGA: Jokowi: Ini Bukan Benci, Tetapi Rindu, Selalu di Hati

"Ya, kalau memang diperlukan kenapa tidak dicari Menteri Keuangan yang fresh. Jadi, yang treasury, yang punya nilai jual di pasar. Saya bukan enggak suka sama Bu Sri Mulyani, tetapi buktinya sampai tahun keenam ini sekarang, enggak ada poin yang menjadi nilai jual kemudian mendongkrak programnya Pak Jokowi," ucap Effendi ditemui dalam diskusi di Jakarta Pusat, Sabtu (8/2).

Selain Sri Mulyani, Effendi menyoroti kinerja Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan serta Menteri Pariwisata Wishnutama. Menurut Effendi, kedua menteri ini tidak bekerja sesuai harapan selama 100 hari kepemimpinan Jokowi.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Honorer K2 Sulit Dapat Sertifikasi, Menanti Akhir dari Persoalan Andre Rosiade

"Bagaimana Menteri Pariwisata? Kok sudah sekian bulan enggak ada program yang jelas. Ini contoh. Banyak menteri yang lain juga sama begitu. Menteri investasi, bagaimana begitu berinvestasi, mau menarik investasi?" ungkap dia.

Kemudian, Effendi juga menyoroti kinerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. Menurut dia, mantan CEO Gojek itu tak pantas menjabat Mendikbud.

"Saya melihat dia (Nadiem), mengurus Gojek saja begitu tega sekali. Dia membiarkan para pengendara itu mengurusin motor dan dirinya sendiri tetapi dia juga meminta bagi hasil. Bagaimana kepada orang seperti itu kemudian dimintakan dia peduli soal moral dan pendidikan," ucap dia. (mg10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler