Efikasi Vaksin Sinovac 50 Persen, Tidak Berdampak Buruk pada Kesehatan

Rabu, 14 April 2021 – 07:49 WIB
Petugas menyiapkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Tim Advokasi Pelaksanaan Vaksinasi Iris Rengganis mengatakan vaksin buatan China seperti Sinovac masih di atas ambang batas yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia, WHO.

Oleh karena itu, Juru Bicara dari PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) itu memastikan vaksin buatan China tersebut masih layak digunakan.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Kubu Rizieq Puji Kombes Heru, Ini Peringatan dari Kapolri, Para Honorer Terguncang

"Pokoknya WHO mengumumkan efikasi 50 persen minimal. Jadi apapun yang di atas 50 persen itu layak. Yang penting dia aman," kata Iris.

Menurutnya, uji coba maupun uji klinis vaksin Sinovac sudah dilakukan sebelum diedarkan.

BACA JUGA: Masyarakat Jangan Khawatirkan Efikasi Vaksin Covid-19 dari China

"Di Brasil sendiri kan 50,4 atau 50,3% kalau enggak salah Sinovac, tetap dipakai. Karena kita butuh di masa pandemi, jadi kita tidak terlalu lihat merek lagi saat ini," ujarnya. 

Terpenting, kata dia, vaksin tersedia dan aman. "Yang penting dari WHO bisa lolos efikasinya. Segala penelitian kita lihat efektivitas vaksin," tegas Iris.

BACA JUGA: Rektor Unair Menyampaikan Kabar Gembira soal Vaksin Merah Putih

Dia menuturkan efikasi vaksin tidak memiliki dampak ke kesehatan. "Yang penting enggak berdampak buruk pada kesehatan. Tidak meracuni kita. Tetap aman," ungkapnya.

Iris mengatakan efikasi vaksin Covid-19 tidak bisa dibandingkan. "Efikasi tiap negara kan berbeda. Kita lihat efektivitas vaksin sambil waktu berjalan," tuturnya.

Rencananya, pemerintah juga akan mendatangkan vaksin Moderna dan Pfizer dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan di tanah air.

Dia mengungkapkan sekitar 70 persen masyarakat Indonesia ditargetkan menerima vaksinasi Covid-19. "Jadi, membutuhkan vaksin lebih banyak, kita menginginkan dari negara lain, untuk memenuhi kebutuhan, agar herd immunity tercapai," pungkas Iris. (flo/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler