Eiffel Dibuka Lagi setelah Evakuasi 4 Ribu Turis

Jumat, 25 Maret 2011 – 06:47 WIB

PARIS - Menara Eiffel di Paris, Prancis, akhirnya dibuka lagi untuk turis Kamis dini hari kemarin WIB (24/3)Itu setelah petugas keamanan memastikan tak ada bahan peledak di tetenger terkenal Negeri Anggur tersebut

BACA JUGA: Jet Prancis Tembak Jatuh Pesawat Khadafi



Tapi, seperti dilansir Associated Press, keamanan di tujuan wisata yang dikunjungi sekitar 1 juta turis per tahun tersebut lebih diperketat
Tak hanya polisi berseragam, petugas berpakaian preman pun turut mengamankan salah satu destinasi turisme paling terkenal di dunia tersebut

BACA JUGA: Ratusan Ribu Terancam Kelaparan



Sebelumnya pada Rabu malam WIB (23/3), ada telepon dari seorang pria yang mengaku akan meledakkan Eiffel hari itu tepat pukul 17.00 waktu Paris (pukul 23.00 WIB)
Dalam razia setelah ada telepon ancaman tersebut, petugas juga menemukan sebuah paket mencurigakan di bagian bawah menara setinggi 324 meter itu

BACA JUGA: TKI di Istana Khadafi Hilang Kontak



Karena itu, sekitar 4 ribu pengunjung pun segera dievakuasiKepanikan pengunjung pun sempat terlihat meski mereka tidak diberi tahu apa pemicu evakuasiBanyak yang sudah menduga bahwa evakuasi itu pasti terkait dengan ancaman terorisme.

Dalam pengecekan lanjutan setelah semua pengunjung dievakuasi, tak ditemukan adanya bahan peledakAdapun paket mencurigakan tadi hingga berita ini ditulis masih dalam penyelidikan

"Kami masih menelusuri kaitan antara telepon teror dan paket yang ditemukanJuga motivasi di balik semua ini," kata salah seorang pejabat di Kepolisian Paris yang identitasnya dirahasiakan, seperti dikutip AFP

Teror kemarin merupakan yang keempat sejak September 2010Pada September 2010 itu, otoritas berwenang bahkan sampai dua kali mengevakuasi pengunjung seiring dengan beredarnya kabar bahwa Eiffel akan menjadi sasaran serangan Al Qaidah Afrika UtaraNamun, semua ancaman itu terbukti palsu

Sejak 2005, sistem kewaspadaan antiteror di Prancis selalu berada di level merah, tingkatan kedua tertinggiPemicunya adalah keterlibatan mereka dalam perang di Afghanistan atas ajakan Amerika SerikatJuga konservatisme pemerintahan Presiden Nicolas Sarkozy yang antara lain melarang pemakaian burqa di tempat umum

Apalagi, kini mereka juga terlibat dalam operasi militer di Libya yang membuat dunia terbelah: ada yang memuji, sebagian mencaciYang mencaci menganggap serbuan Prancis dan rekan-rekannya di pasukan koalisi malah memperburuk keadaan dan menimbulkan korban jiwa sipil yang tidak sedikit(c2/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Serukan Langkah Damai untuk Libya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler