jpnn.com - GINJAL memiliki fungsi penting bagi tubuh. Menyaring dan membuang zat-zat yang tidak diperlukan dari dalam tubuh.
Dalam workshop bertajuk Rindunya Dilan dan Transplantasi Ginjal: Berat yang Mana? Sabtu (10/3), para dokter Rumah Sakit Katolik St Vincentius a Paulo (RKZ) mengampanyekan pentingnya menjaga ginjal tetap sehat.
BACA JUGA: Rayyan Setia Rawat Ibunya di RS, Sungguh Mengharukan, Viral!
Jumlah pasien penyakit ginjal kronis (PGK) terus meningkat setiap tahun
Perempuan lebih berisiko daripada laki-laki. Prevalensinya rata-rata perempuan 14 persen dan laki-laki 12 persen.
BACA JUGA: Waspada! Gaya Hidup tak Sehat Picu Penyakit Gagal Ginjal
''Mudah trauma, saluran kencing lebih pendek menjadi faktor risiko perempuan lebih besar,'' ungkap dr Caroline Widjaja SpPD.
Diperkirakan, 195 juta perempuan di dunia menderita PGK. Sebanyak 600 ribu jiwa di antaranya meninggal.
PGK tumbuh secara lambat. ''Dapat bertahun-tahun. Tidak ada waktu yang pasti,'' ungkap Caroline.
Pasien dikatakan terserang PGK jika kadar albumin pada urine meningkat serta terjadi penurunan fungsi ginjal dan penurunan laju filtrasi glomerular (LFG).
Kalau ginjal sudah rusak parah, tentu dibutuhkan transplantasi.
Hal tersebut sangat disayangkan karena biayanya mahal.
Karena itu, menjaga kesehatan ginjal dianggap penting. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara sederhana.
Menjaga pola hidup sehat menjadi yang utama. Itu dapat dilakukan masyarakat.
Pola hidup sehat yang dimaksud, antara lain, minum air putih minimal 1,5 liter per hari, menjaga pola makanan sehat, dan rajin berolahraga.
''Jangan sering nahan kencing,'' tegas Caroline.
Dia melanjutkan, kondisi ginjal dapat dideteksi sejak dini. Kalau ginjal terserang, pasien sering mengalami nyeri pinggang dan warna kencing berubah keruh.
Pasien dianjurkan segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter. (bri/c16/ady/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia