jpnn.com, JAKARTA - Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi berbasis web telah meningkat cukup pesat.
Ini memberikan kemudahan dan fasilitas dalam memonitor konsumsi pemakaian listrik. Salah satunya melalui tools Energy Monitoring System (EMS) berbasis web.
BACA JUGA: Geser Energica, Ducati Mulai Produksi Superbike Listrik V21L
"EMS berbasis web merupakan sebuah inovasi perangkat yang dapat membaca dan memantau penggunaan energi listrik secara automatis dan terkomputerisasi via LAN/WAN atau GPRS," kata Bambang Kuncoro, Founder PT Diwabara Digital Solusi (DDS) dalam keterangannya, Senin (23/1).
Sistem terintegrasi ini dapat memberikan data konsumsi energi pemakaian listrik secara real time yang diperlukan untuk melakukan efisiensi dan optimasi baik dari sisi ekonomi, teknis, maupun ekologi bagi korporasi maupun kebutuhan rumah tangga
BACA JUGA: Pelibatan CSO Dalam Kebijakan Energi Listrik Nasional Sangat Vital
EMS sangat penting dalam proses produksi di pabrik karena mampu mengakomodasi berbagai kebutuhan terkait sistem monitoring energi, termasuk detail penggunaan listrik di suatu persil, sistem software untuk perekaman data transaksi dan memudahkan pelaporan, meminimalisir kesalahan pencatatan, hingga fungsi deteksi penyalahgunaan energi.
PT DDS sebagai perusahaan pengembang teknologi yang fokus pada pengembangan sistem kelistrikan terintegrasi menghadirkan EMS berbasis web demi menyelesaikan permasalahan yang terjadi di lapangan, khususnya pabrik.
BACA JUGA: Beralih ke Energi Listrik, Harus Dipastikan Ketersediaan dan Keterjangkauan
Hal ini terkait human error ketika pencatatan, kendala mendapatkan data history secara lengkap sebagai bahan analisa jika muncul masalah, hingga sulit mendapatkan data keseimbangan energi.
Data disajikan melalui sebuah aplikasi dashboard client berbasis Android yang dapat diakses perangkat laptop dan smartphone.
"Monitoring energi mempunyai peran yang sentral sebagai dasar untuk melakukan supervisi dan kontrol pemakaian energi. Hasil akhirnya diharapkan dapat meningkatkan produksi dan menekan biaya yang muncul,” papar Bambang.
Kebutuhan akan EMS berbasis web besutan PT DDS telah diimplementasikan di berbagai korporasi swasta hingga pemerintah.
Melalui berbagai inovasinya, PT DDS menjawab kebutuhan implementasi EMS akan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL), indikator pemadam kebakaran, manajemen aset kelistrikan, sistem manajemen smart Penerangan Jalan Umum (PJU).
Hingga Januari 2023, PT DDS telah membantu 15 klien dengan menciptakan 13 sistem aplikasi dengan lebih dari 1.000 unduhan di Google Play Store.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh