jpnn.com, SURABAYA - Densus 88 Antiteror menangkap seorang terduga teroris, Eko Budi Setiyono, di Kedungturi Gang 3 No 11, RT 3, RW 8, Kedungdoro, Surabaya, Minggu (20/5), sekitar pukul 18.30. Sempat ada perlawanan dari Eko, tapi dapat digagalkan.
Informasi warga menyatakan, selesai waktu buka puasa, anggota Densus tiba di lokasi. Warga diminta menyingkir. Gang masuk menuju lokasi yang lebarnya 1,5 meter langsung sepi. Sekitar 30 menit kemudian, anggota Densus keluar dari gang dengan membawa Eko. Lalu, dua anaknya yang tinggal bersama Eko juga diamankan di Mapolrestabes Surabaya.
BACA JUGA: Aman Abdurrahman Dituntut Mati, Ini Respons Ali Fauzi, Wow!
Belum diketahui barang bukti apa saja yang ikut dibawa bersama terduga teroris tersebut. Ali Wafi, ketua RT setempat, mengatakan bahwa operasi penangkapan berlangsung cepat. Sebagian besar warga sedang bersiap salat Tarawih. ”Jadi, tidak banyak yang tahu,” katanya.
Rumah Eko terbilang sangat sederhana. Berdinding batu bata. Rumah tersebut menempel pada dinding rumah tetangganya. Setelah Eko diamankan Densus 88, rumah tersebut ditutup dengan papan.
BACA JUGA: Lagi, Densus 88 Ciduk Satu Lagi Terduga Teroris di Sumsel
Ali mengungkapkan, Eko sudah lama tinggal di rumah tersebut. Dia tinggal bersama dua anak perempuan di rumah itu. Istrinya sudah lama bekerja di Bali. Dulu, kata Ali, Eko bekerja di Hotel Tunjungan sebagai cleaning service.
Setelah tiga tahun bekerja di tempat tersebut, Eko keluar. Sejak saat itu, dia mulai tertutup. ”Kurang lebih dua tahun ini di menutup diri,” ujar Ali.
BACA JUGA: Aksi Terorisme Dinilai Lecehkan Penegak Hukum
Belakangan Eko mengalami banyak perubahan. Saat masih bekerja, Eko rajin ke masjid. Dia rajin mengumandangkan azan. ”Kebiasaan itu hilang setelah dia keluar dari kerjaan dan menutup diri,” imbuh Ali.
BACA JUGA: Aman Abdurrahman Dituntut Mati, Ini Respons Ali Fauzi, Wow!
Warga cukup terkejut dengan penangkapan itu. Mereka tidak menyangka lelaki yang tinggal di lokasi tersebut sejak kecil itu ditangkap Densus 88. Apalagi, Eko mulai jarang berkomunikasi sejak dua tahun terakhir ini.
Sumber di Mapolrestabes Surabaya menyatakan, terduga teroris sempat melawan tim Densus. Eko sempat memegang pisau lipat saat hendak ditangkap. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Eko dapat ditangkap dan dibawa keluar dari rumah tersebut.
Anggota Densus juga membawa satu bungkus plastik dari kediaman Eko. Bungkusan yang diduga berisi bahan peledak itu kini diamankan anggota Densus.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran mengatakan, penangkapan dilakukan langsung oleh Densus 88. Pihaknya tidak bisa memberikan informasi apa pun. ”Itu bukan kewenangan kami,” ucap dia. (riq/idr/jun/tyo/c10/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolres Pastikan Pemakaman Jasad Teroris Tanpa Penolakan
Redaktur & Reporter : Soetomo