jpnn.com, TOKYO - Indonesia menambah medali dari cabor angkat besi kelas 61 kg putra di Olimpiade Tokyo 2020 berkat perjuangan Eko Yuli Irawan di Tokyo International Forum, Minggu (25/7).
Lifter 32 tahun tersebut mencatatkan total angkatan seberat 302 Kilogram, dengan angkatan snatch 137 kilogram dan cleand and jerk 165 kilogram.
BACA JUGA: Ikuti Jejak Jojo, Anthony Ginting Raih Kemenangan Pada Laga Debutnya di Olimpiade Tokyo 2020
Eko Yuli membuka angkatan snatch pertama dengan 137 kilogram dan sukses. Di angkatan kedua, Eko menambah 4 Kilogram menjadi 141 Kg. Namun, dia gagal. Eko kemudian mencoba lagi dan gagal di angkatan ketiga, untuk sementara total angkatannya 137 kg.
Selisih di snatch harus ditutupi olehnya di nomor clean and jerk. Eko Yuli membuka angkatan awal di clean and jerk dengan 165 kilogram dan berhasil mengangkatnya meskipun sempat terlihat goyang.
BACA JUGA: Menang Lagi, Praveen/Melati Buka Asa ke Perempat Final Olimpiade Tokyo 2020
Kemudian di angkatan kedua ia gagal dengan beban 177 kilogram. Demikian juga dengan beban yang sama di angkatan ketiga juga masih gagal.
Peraih emas di kelas ini ialah Li Fabin dari China. Dia dari awal sudah menunjukkan rekor angkatan yang bagus dengan total 313 kilogram.
Li Fabin gagal di 137 kilogram pertama, tapi di angkatan kedua dia berhasil dan menutup angkatan ketiga dengan 141 kilogram.
Selanjutnya, Li Fabin langsung mengangkat 166 kilogram dan berhasil melampaui angkatan Eko Yuli. Dia kemudian membuat angkatan seberat 172 kilogram dan berhasil menegaskan medali emas.
Li Fabin juga memecahkan rekor Olimpiade dengan total angkatan mencapai 313 kilogram. Dia juga mencatatkan rekor angkatan clean and jerk dengan 172 kilogram.
Sementara itu, perunggu didapatkan oleh lifter Kazakhstan dengan total angkatan 294 kilogram (131 kilogram dan 163 kilogram).
Sejauh ini sudah dua medali dipersembahkan oleh angkat besi di Olimpiade Tokyo 2020, perunggu melalui Windy Cantika dan perak oleh Eko Yuli Irawan. (dkk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad