Ekonom: Program Gus Ipul - Mbak Puti Lebih Memberikan Solusi

Rabu, 09 Mei 2018 – 11:27 WIB
Gus Ipul - Mbak Puti menyapa pendukungnya di sela debat publik. Foto: for JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Ekonom dari Universitas Brawijaya, Dias Satria PhD menilai, duet kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno atau Gus Ipul - Mbak Puti, lebih terukur menghadirkan solusi buat masyarakat saat debat publik di Surabaya, Selasa (8/5) malam.

Debat publik kedua Pilgub Jawa Timur malam tadi bertema Ekonomi dan Pembangunan. “Gus Ipul dengan pengalamannya sepuluh tahun mampu mengelaborasikan programnya. Dia berangkat dari kinerja dan penguasaan masalah, dan dengan pengalaman itu, dia sampaikan solusi terukur,” ujar Dias.

BACA JUGA: Makna di Balik Pakaian Khofifah - Emil saat Debat Malam Tadi

Menurut Dias, tujuan pembangunan yang ingin disampaikan Gus Ipul lebih jelas dan spesifik. Hal ini berbeda dengan pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak yang cenderung mengambil posisi yang bersifat lebih makro.

Dias yang merupakan dDoktor ekonomi lulusan University of Adelaide Australia itu mencatat, ada tiga hal penting yang selama debat menjadi fokus utama Gus Ipul - Mbak Puti.

BACA JUGA: Debat Cagub Jatim: Gus Ipul Bersyukur Ada Pak Jokowi

Pertama, pembangunan inklusif dan berkeadilan. Gus Ipul berulang kali menyatakan pentingnya pembangunan dan infrastruktur berkeadilan. ”Jadi tidak semata-mata bicara infrastruktur dalam konteks elitis, tapi bagaimana itu bisa menyentuh kebutuhan rakyat, seperti sanitasi, rumah layak huni, dan irigasi, infrastruktur yang gerakkan ekonomi rakyat,” ujarnya.

Gus Ipul dan Mbak Puti juga tidak melupakan soal infrastruktur sosial. ”Aspek kelembagaan dan modal sosial dalam ekonomi sebagai salah satu bagian dari infrastruktur sosial tidak dilupakan, misalnya dengan penguatan kelompok sadar wisata untuk pengembangan destinasi yang disebut Gus Ipul dan Puti bisa membuka ratusan ribu lapangan pekerjaan baru,” ujarnya.

BACA JUGA: Resep Spesial Gus Ipul di Bidang Pangan dan Pertanian

Konsep itulah, sambung Dias, yang dibutuhkan Jawa Timur untuk mengurangi kesenjangan. Termasuk fokus Gus Ipul dalam menekan kesenjangan antara kawasan utara yang selama ini lebih sejahtera dibanding daerah kawasan selatan Jatim lewat program Tebar Jala (Pusat Ekonomi Baru Jalur Selatan).

Juga ada pengembangan Madura lewat program Satria Madura (Satu Triliun bagi Madura). ”Kehadiran pusat-pusat ekonomi baru di selatan Jawa dan Madura otomatis mendorong pemerataan pembangunan di Jatim,” ujarnya.

Hal kedua yang menjadi fokus Gus Ipul-Puti, menurut Dias, adalah pengembangan UMKM dan pertanian. Duet itu tercatat menyebut kata petani-pertanian dan UMKM masing-masing sebanyak 23 dan tujuh kali sepanjang debat. Sedangkan Khofifah-Emil hanya enam dan dua kali.

Ketiga, kontinuitas pembangunan. Dias mengatakan, Gus Ipul cukup bagus memaparkan hasil kepemimpinannya selama menjadi wakil gubernur mendampingi Gubernur Soekarwo.

Di antaranya penurunan kemiskinan yang drastis dari 18,51 persen menjadi 11,2 persen. Penurunan kemiskinan ini yang tertinggi dibanding provinsi lain di Jawa.

”Gus Ipul tepat ketika menjelaskan ada pekerjaan rumah 11,2 persen warga miskin yang ingin menjadi fokusnya dengan bekal pengalaman dua periode menjadi wagub. Jadi ada peta jalan secara berkelanjutan dengan solusi terukur yang relatif lebih pas dibanding yang disampaikan Ibu Khofifah dan Pak Emil,” pungkas Dias. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Debat Cagub, Gus Ipul Paparkan Prestasi Sebagai Petahana


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler