Resep Spesial Gus Ipul di Bidang Pangan dan Pertanian

Selasa, 08 Mei 2018 – 21:02 WIB
Gus Ipul dan Mbak Puti (kanan) saat debat publik kedua Pilgub Jatim. Foto: for JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengantongi resep spesial untuk makin mendongkrak kinerja sektor pertanian di Jatim. Dalam debat publik kedua Pilgub Jatim yang digelar di Dyandra Expo Surabaya, Selasa (8/5), wakil gubernur Jatim selama sepuluh tahun terakhir itu akan memperkuat pertanian Jatim lewat sejumlah skema.

Di antaranya dengan pembentukan BUMD pangan yang diberi tugas khusus membangun kemitraan untuk kesejahteraan petani. Selama ini, sambung Gus Ipul, salah satu tantangan sektor pertanian adalah tidak stabilnya harga saat panen raya.

BACA JUGA: Debat Cagub, Gus Ipul Paparkan Prestasi Sebagai Petahana

Petani mendapatkan harga yang kurang baik saat terjadi panen raya. Kehadiran BUMD pangan, kata Gus Ipul, menjadi salah satu solusi dengan tugas menjalin kemitraan bersama petani.

Salah satunya dengan jaminan penyerapan komoditas pertanian, termasuk bermitra dengan Bulog yang tidak bisa menjangkau seluruh petani. Dia menambahkan, ada tiga fokus di sektor pertanian yaitu peningkatan produktivitas, kesejahteraan petani, dan kebutuhan rakyat terpenuhi.

BACA JUGA: Debat Cagub Jatim Ronde Kedua, Mbak Puti Pilih Tampil Beda

BUMD pangan ikut menopang kesuksesan tiga fokus itu, termasuk menjadi ujung tombak bagi penyediaan produk pangan yang terjangkau masyarakat. Gus Ipul menambahkan, dia dan calon wakil gubernur Puti Guntur Soekarno bakal memacu pertanian Jatim dengan konsep cooperative farming.

“Kami akan pacu pertanian berjamaah, alias cooperative farming. Ini wujud agribisnis dari hulu ke hilir,” ujar Gus Ipul.

BACA JUGA: Pesan Guntur Soekarno ke Mbak Puti Jelang Debat Malam Ini

Dalam skema itu, usaha tani dijalankan secara terintegrasi, mulai penanaman, pemupukan, pemilihan bibit unggul, pengolahan lahan tanam, panen, pasca panen, bahkan hingga proses irigasi.

Semuanya diarahkan ke skema agroindustri untuk meningkatkan nilai tukar petani (NTP). “Yang juga penting, kami ukur semuanya dari sisi bisnis, untuk memastikan kesejahteraan petani, dengan teknologi terbaru. Kami fasilitasi teknologi itu, yang nantinya akan meningkatkan pendapatan petani hingga 52 persen,” ujarnya.

Dengan skema itu, produk nilai tambah pertanian Jatim akan menjadi prioritas. Misalnya dengan memacu produksi beras premium. Sehingga petani tidak hanya mengandalkan produk primer, tapi juga produk olahan yang telah diberi nilai tambah.

“Kami juga akan membangun industri pengolahan berbasis agropolitan dan minapolitan di sepanjang jalur selatan Jatim dari Pacitan sampai Banyuwangi,” imbuh calon Wakil Gubernur Jatim Puti Guntur Soekarno.

Selama ini, Jatim mempunyai peran sentral dalam industri pertanian nasional. Jatim adalah produsen terbesar padi nasional. Untuk sektor gula, Jatim menyumbang lebih dari 45 persen produksi nasional. Demikian juga komoditas-komoditas lain. “Dengan fokus kami ke sektor pertanian, sekaligus kami ingin mengurangi kesenjangan antar wilayah,” tutur Puti. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Tahanan Kehilangan Hak Pilih di Pilkada 


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler