Ekonomi Amburadul, Venezuela Ogah Ganti Presiden

Selasa, 22 Mei 2018 – 06:24 WIB
Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Foto: AFP

jpnn.com, KARAKAS - Kondisi ekonomi yang amburadul tak jadi penghalang bagi Nicolas Maduro mempertahankan jabatannya. Kemarin, Senin (21/5) National Election Council resmi mengumumkan politikus 55 tahun itu sebagai pemenang pemilihan presiden (pilpres) Venezuela.

Dari sekitar 92 persen balot yang sudah dihitung, dia memperoleh sekitar 68 persen suara. ”Revolusi masih bertahan di sini,” seru Maduro di hadapan ribuan pendukungnya setelah dinobatkan sebagai pemenang pilpres Minggu (20/5).

BACA JUGA: John Paul Ivan: Lagu 2019 Ganti Presiden Bukan Karya Saya!

Reuters melaporkan, dalam pidato pertamanya pasca kemenangan tersebut, orang kepercayaan mendiang Hugo Chavez itu berjanji memulihkan perekonomian. Janji tersebut langsung disambut tepuk tangan dan sorak-sorai para pendukungnya.

Selama lima tahun terakhir, Venezuela yang memiliki penduduk sekitar 30 juta jiwa tenggelam dalam resesi. Harga barang-barang melambung tinggi. Angka pengangguran juga meningkat pesat.

BACA JUGA: Ariel Tatum Disebut Dukung Tagar 2019 Ganti Presiden

Karena itu, saat Maduro menyebut perekonomian sebagai prioritas, para pendukungnya bergembira. ”Ayo Nico!” teriak salah seorang pendukung di tengah-tengah kerumunan massa di ibu kota.

Kemenangan telak Maduro itu membuat Henri Falcon mengajukan protes. Pesaing terberat Maduro dalam pilpres yang menampilkan total empat kandidat tersebut hanya mendapatkan sekitar 28 persen suara.

BACA JUGA: Mantan Sopir Bus Diprediksi Kembali Pimpin Venezuela

Karena itu, selisih suara yang mencapai 40 persen tersebut membuat Falcon yakin bahwa kubu petahana curang. ”Kami menolak mengakui hasil pilpres yang tidak jujur ini,” tegas dia seperti dikutip Associated Press.

Falcon menyatakan siap menggugat hasil pilpres yang berpihak kepada Maduro itu. Dia juga bakal merangkul rival-rival politik sang presiden yang kini tinggal di pengasingan untuk menggugat pemerintahan.

Falcon berharap tekanan internasional membuat Maduro tersingkir dari pemerintahan. Rencana Falcon itu didukung Javier Bertucci, kandidat lain yang menempati urutan ketiga.

Namun, Maduro berusaha meredam amarah musuh-musuh politiknya dengan cara merangkul mereka. Kemarin dia langsung mengumumkan undangan untuk berdialog dengan tiga kandidat presiden yang dikalahkannya.

Yakni, Falcon, Bertucci, dan Reinaldo Quijada. ”Bersama-sama kita akan menjadi kekuatan politik terbesar sekaligus paling digdaya di Venezuela,” tandasnya. (hep/c11/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... John Paul Ivan Ngamuk Namanya Dicatut


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler