Ekonomi Kerakyatan jadi Kekuatan Indonesia Menghadapi Krisis Ekonomi

Minggu, 17 November 2019 – 08:10 WIB
Panglima TNI Marsekal TNI Dr. Hadi Tjahjanto saat menutup Gebyar Karya Pertiwi dan Military Attache Spouses Culture tahun 2019 di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (15/11/2019). Foto: Puspen TNI

jpnn.com, JAKARTA - Ekonomi kerakyatan merupakan kekuatan bagi Indonesia untuk bertahan menghadapi krisis ekonomi. Jumlah penduduk bangsa Indonesia yang lebih dari 260 juta jiwa adalah pasar yang sangat potensial.

“Jumlah penduduk yang besar akan dapat menyerap produksi dalam negeri, sebesar apapun itu. Disitulah sebetulnya kekuatan Indonesia yang dapat mencukupi dirinya sendiri,” kata Panglima TNI Marsekal TNI Dr. Hadi Tjahjanto saat menutup Gebyar Karya Pertiwi dan Military Attache Spouses Culture tahun 2019 di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (15/11/2019).

BACA JUGA: Waketum Gerindra: Krisis Ekonomi di Depan Mata

Yang lebih penting lagi, menurut Marsekal Hadi, adalah dengan kegiatan ini tentunya berharap ekonomi kreatif Indonesia akan makin berkembang. Dengan demikian kesejahteraan rakyat juga meningkat. “Teknologi pemasaran secara digital yang saat ini sedang mengemuka harus dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para praktisi ekonomi kerakyatan,” ucapnya.

Selanjutnya, Panglima TNI mengatakan bahwa yang dibutuhkan adalah bagaimana meraih para konsumen, pasar di seluruh penjuru Indonesia melalui teknik pemasaran yang tepat dan menarik.

BACA JUGA: Kritik Rizal Ramli Alarm Agar Krisis Ekonomi Tak Terulang

“Di samping itu juga dibutuhkan konsistensi serta peningkatan kualitas dan jaminan mutu, sehingga konsumen tersebut puas dan akan membeli kembali,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI mengatakan bahwa selama tiga hari pelaksanaan Gebyar Karya Pertiwi dan Military Attache Spouses Culture tahun 2019 telah berjalan dengan semarak. “Saya yakin banyak manfaat yang telah kita peroleh, tidak hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga wawasan yang luas tentang kekayaan budaya tanah air dan negara-negara sahabat,” ujarnya.

BACA JUGA: Jokowi Hidupkan Lagi Wakil Panglima TNI yang Dihapus Gus Dur 19 Tahun Lalu

“Kita tentu bangga setiap kali pameran budaya ataupun pertunjukan kesenian tradisional Indonesia di luar negeri selalu disambut dengan antusias. Kesenian kita dilandasi dengan berbagai nilai-nilai luhur dan kearifan lokal sehingga sangat menarik untuk dipelajari ataupun dinikmati. Sehingga kewajiban kita sebagai bangsa untuk melestarikan budaya kita sendiri,” jelasnya.

Kepada seluruh peserta dan semua pihak yang telah mendukung kegiatan Gebyar Karya Pertiwi dan Military Attache Spouses Culture 2019, Panglima TNI mengucapkan apresiasi dan terima kasih atas partisipasinya. “Terima kasih saya sampaikan kepada Military Attache Spouses atas keterlibatannya mendukung kegiatan ini,” tutupnya.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman, Wakasal Laksda TNI Mintoro Yulianto, Wakasau Marsdya TNI Fahru Zaini Isnanto, Kasum TNI Letjen TNI Joni Supriyanto, Irjen TNI Letjen TNI M. Herindra, Pangkostrad Letjen TNI Besar Harto Karyawan, Ketum Dharma Pertiwi Ny. Nanny Hadi Tjahjanto, Ketum Persit Kartika Chandra Kirana Ny. Hetty Andika Perkasa, Ketum Jalasenastri Ny. Manik Siwi Sukma Adji dan Ketum PIA Ardhya Garini Ny. Ayu Yuyu Sutisna.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler