jpnn.com, BALIKPAPAN - Industri ekonomi kreatif di Balikpapan, Kalimantan Timur, masih tertinggal dibanding daerah lain.
Banyak pelaku usaha dan pedagang yang terpaksa mengimpor bahan dari luar daerah seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kondisi ini dipicu masih kurangnya industri pendukung.
BACA JUGA: Polisi Tangkap 2 Penusuk Cewek Tomboi, Ternyata Siswa SMP
“Untuk bungkus makanan saja harus pesan ke Jawa,” sebut Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian usai kegiatan Badan Ekonomi Kreatif RI di Balikpapan, Sabtu (8/9).
Selain kelemahan minimnya industri pendukung, faktor jarak dengan pasar utama juga berlaku.
BACA JUGA: Terkena 11 Tusukan, Cewek Tomboi Bersimbah Darah di Jalan
Pasalnya, untuk diakui secara nasional, produk harus mampu menembus pasar utama.
Untuk Indonesia, Jakarta masih menjadi pasar yang menguasai seperlima atau 16,95 persen pasar ekonomi.
BACA JUGA: Warga Ambil KTP Dipungli Rp 2 Juta, Parah!
“Jadi, kalau produknya mau diakui secara nasional, harus mampu tembus Jakarta dulu. Nah, ini, kan, ada faktor jarak,” kata Hetifah.
Dia menambahkan, pemerintah daerah memiliki tanggung jawab untuk bisa membantu masyarakatnya yang ingin mengembangkan ekonomi kreatif.
Berdasarkan pengamatannya, banyak kegiatan ekonomi kreatif di Balikpapan sangat diminati.
Apalagi, banyak produk baru yang inovatif dan mampu bersaing dengan produk dari pulau Jawa. (rdh/rsh/k18)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Undangan Lucu untuk Ragam Acara
Redaktur & Reporter : Ragil