BANDA ACEH – Ratusan mantan Tentara Nasional Aceh (TNA) dan 12 Panglima wilayah GAM, menggelar rapat konsolidasi bersama Tgk Agam atau Irwandi Yusuf di Hotel Hermes Palace Banda Aceh. Kamis (16/2). Rencananya akan terlahir partai baru, tandingan dari partai-partai yang ada di sebelumnya.
Diantara ratusan eks pejuang Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang sedari awal mendukung Irwandi Yusuf tersebut, juga hadir belasan mantan Panglima wilayah. Mereka tersebut yakni, Muharram Idris dari Aceh Besar, Ayah Merin (Sabang), Alex/ Baktiar (Mereuhom, Aceh Jaya).
Kemudian yakni Abrar Muda dari Lhok, Tapak Tuan, Nurdin (Aceh Singkil), Win Kaka (Aceh Tenggara), Panji (Gayo Lues), Aman Begi (Bener Meriah), Helmi (Aceh Tamiang)
Abu Sanusi (Peureulak, Aceh Timur) dan Ramadana (Besing, Bener Meriah). Sementara juga ada seorang dari Bireuen sebagai perwakilan almarhum Saiful Husen alias Cage, yang tewas ditembak OTK bulan Juli tahun lalu.
Pantauan Rakyat Aceh (Grup JPNN) di lapangan, pertemuan dimulai sekira pukul 11.15 WIB tersebut, berlangsung tertutup. Bahkan untuk menjaga agar isi pertemuan tidak sampai sampai bocor keluar, panitia tidak mengizinkan para mantan kombatan membawa alat perekam maupun hanphone. Sebelum konsolidasi dilaksanakan, para wartawan hanya diberikan waktu beberapa menit saja untuk mendokumentasikan pertemuan tersebut.
Selain membahas isu pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah (Pemilukada) Aceh, agenda konsolidasi juga dilaksanakan untuk pemantapan dukungan bagi Irwandi Yusuf dan Muhyan Yunan yang maju sebagai kepala daerah dari jalur perseorangan. Disamping itu, pertemuan itu juga dalam rangka pendirian sebuah partai politik baru sebagai wadah perjuangan bagi eks panglima dan ratusan kombatan GAM.
Namun begitu, Irwandi Yusuf tidak menyatakannya secara terbuka, dia hanya menuturkan bahwa dalam acara konsolidasi eks panglima wilayah, panglima sagoe dan panglima muda dalam rangka untuk menjaga perdamaian Aceh dan pelaksanaan Pemilukada yang bebas intimidasi itu juga turut disinggung tentang pembentukan partai lokal. “Partai baru sudah disinggung dan sudah mengarah, tapi belum mengkristal sampai disitu,” ujar Irwandi.
Sementara itu, usai berlangsungnya agenda konsolidasi, Sofyan Dawood, mantan Panglima GAM Wilayah Pase dan juru bicara GAM, didampingi sejumlah mantan panglima wilayah, secara tegas mengatakan bahwa eks kombatan merasa perlu untuk membentuk sebuah wadah baru selain Partai Aceh.
Sejauh ini kata, Sofyan yang juga Ketua Tim Seuramo Irwandi – Muhyan, rencana pembentukan partai lokal tersebut terus ‘digodok’ secara bersama – sama dengan belasan panglima wilayah dan ratusan eks kombatan.
Sofyan mengatakan, sejak awal, pihaknya sudah ikut merumuskan pendirian PA, namun karena tidak sesuai dengan kesepakatan, aturan dan keinginan, lantas pihaknya dipecat. Maka itulah, untuk melawan perlakukan tersebut, pihaknya akan membuat sebuah partai yang paling bagus dengan mengedepankankan demokrasi seperti diharapkan masyarakat Aceh. ”Partai ini nantinya bukan milik kelompok eks kombatan saja, melainkan milik seluruh masyarakat Aceh,” terangnya.
Untuk memantapkan rencana itu, dilaksanakanlah konsolidasi semua panglima wilayah di Aceh selain Pidie dan Pase. “Kita panggil eks kombatan untuk bersama – sama memikirkan pembangunan Aceh kedepan,” terangnya.
Lebih lanjut, Sofyan menambahkan, seluruh mantan panglima wilayah, sogoe dan panglima muda atau selain Pidie dan Pase sudah jauh – jauh hari merapat ke kubunya Irwandi.
Dari 17 panglima wilayah dikalangan eks GAM, sebanyak 15 orang merapat ke kubu Irwandi dan beberapa waktu lalu sudah membubuhkan tandatangan sebagai bentuk dukungan. Ini termasuk Saiful Husen alias Cage (Bireun) yang tewas ditembak OTK pada bulan Juli 2011 lalu.
Namun belakangan Abu Yus (Meulaboh), Abdul Rahman (Abdya)dan Nurdin (Simeulu) seperti disampaikan Ligadinsyah, Juru bicara Seuramoe Pusat Irwandi-Muhyan mengurungkan niatannya untuk bergabung. (slm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Angkatan Muda Demokrat Desak Angie Sebut Bos Besar
Redaktur : Tim Redaksi