JAKARTA - Abdul Kholik, kolega Anas Urbaningrum sewaktu masih aktif di Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), mendatangi kediaman Ketua Umum Partai Demokrat itu. Kedatangannya untuk memberikan dukungan kepada Anas.
"Ngasih dukungan moral," kata Abdul di kediaman Anas di bilangan Duren Sawit, Jakarta, Sabtu (22/2).
Dukungan tersebut menurut Abdul, diberikannya dalam bentuk doa. Ia pun berharap supaya Anas tetap tegar meski sedang terjerat kasus hukum. Menurutnya kejadian yang menimpa Anas biasa dalam dunia politik.
Kawan lama Anas tersebut menjelaskan, Anas merupakan sosok yang baik dan mudah berkawan dengan siapapun. "Dia bukan orang yang menciptakan musuh dan dia tidak banyak tingkah," ucap Abdul.
Ketua Bidang Pembangunan Nasional PB HMI tahun 1997-1999 tersebut menyatakan Anas merupakan senior di HMI. Prestasi Anas kata dia, lebih menonjol dalam aspek intelektual untuk pengkaderan.
Seperti diketahui, Anas menjadi Ketua Umum PB HMI pada kongres yang diadakan di Yogyakarta pada 1997. Dalam perannya sebagai ketua organisasi mahasiswa terbesar itu, Anas punya andil di tengah pusaran perubahan politik pada Reformasi 1998.
Pada saat itu pula Anas menjadi anggota Tim Revisi Undang-Undang Politik, atau Tim Tujuh, yang menjadi salah satu tuntutan Reformasi. (gil/jpnn)
"Ngasih dukungan moral," kata Abdul di kediaman Anas di bilangan Duren Sawit, Jakarta, Sabtu (22/2).
Dukungan tersebut menurut Abdul, diberikannya dalam bentuk doa. Ia pun berharap supaya Anas tetap tegar meski sedang terjerat kasus hukum. Menurutnya kejadian yang menimpa Anas biasa dalam dunia politik.
Kawan lama Anas tersebut menjelaskan, Anas merupakan sosok yang baik dan mudah berkawan dengan siapapun. "Dia bukan orang yang menciptakan musuh dan dia tidak banyak tingkah," ucap Abdul.
Ketua Bidang Pembangunan Nasional PB HMI tahun 1997-1999 tersebut menyatakan Anas merupakan senior di HMI. Prestasi Anas kata dia, lebih menonjol dalam aspek intelektual untuk pengkaderan.
Seperti diketahui, Anas menjadi Ketua Umum PB HMI pada kongres yang diadakan di Yogyakarta pada 1997. Dalam perannya sebagai ketua organisasi mahasiswa terbesar itu, Anas punya andil di tengah pusaran perubahan politik pada Reformasi 1998.
Pada saat itu pula Anas menjadi anggota Tim Revisi Undang-Undang Politik, atau Tim Tujuh, yang menjadi salah satu tuntutan Reformasi. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenkes Dukung Sistem Online Rujukan RS
Redaktur : Tim Redaksi